Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) mengumumkan kinerja sepanjang semester I-2025 (1H25) dengan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 142,5 miliar, atau meningkat 42,1% YoY dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut, menurut manajemen didukung oleh peningkatan kapabilitas sumber daya manusia di masing-masing site sehingga produksi listrik dapat lebih efektif dan efisien.
Peningkatan pendapatan, sejalan dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 20% YoY menjadi Rp 36,9 miliar, dengan margin laba bersih sebesar 25,9% pada semester I-2025.
Baca Juga: Pendapatan Bersih Indocement (INTP) Menyusut pada Semester I-2025
Perseroan juga mencatatkan total aset sebesar Rp1.495,2 miliar, tumbuh sebesar 19,7% YoY, yang didukung oleh pertumbuhan kas Perseroan sebesar 83.1% YoY.
Di samping itu, Perseroan mencatatkan peningkatan total liabilitas menjadi Rp1.006,9 miliar, tumbuh sebesar 27% YoY dan total ekuitas yang tumbuh tipis sebesar 6,9% YoY menjadi Rp 488,3 miliar di sepanjang semester I-2025.
Dari sisi kinerja, sepanjang semester I-2025 Arkora tercatat telah memproduksi listrik sebesar 74.3 GWh yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) proyek Cikopo, proyek Tomasa, dan proyek Yaentu.
Produksi listrik tersebut naik sebesar 48,9% YoY didukung oleh proyek Yaentu yang baru saja beroperasi pada kuartal IV-2024.
Investor Relation Manajer Arkora, Nico Yosafat menyebut, pada semester I-2025, Arkora telah mengakselerasi progress konstruksi proyek pembangkit listrik yakni konstruksi Proyek Kukusan II (5,4 MW) di Lampung serta Proyek Tomoni (10 MW) di Sulawesi Selatan.
"Progress dari kedua proyek tersebut telah mencapai 83,2% dan 32,9%, secara berurutan pada semester I-2025. Dengan semakin banyaknya proyek yang beroperasi, Perseroan akan mampu melakukan reduksi emisi sebesar ±99.937 ton CO?eq per tahun setelah kedua proyek di atas mulai beroperasi," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Sabtu (02/08).
Dengan demikian, kedepan, ARKO secara langsung diharapkan dapat berkontribusi bagi kelestarian lingkungan serta mendukung program Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission 2060.
Presiden Direktur Perseroan, Aldo Artoko, menyampaikan bahwa seiring dengan bertambahnya proyek pembangkit listrik yang berhasil dikembangkan oleh Perseroan, arus kas dari PLN selaku offtaker juga dapat mengalami peningkatan.
“Dengan lebih banyak lagi proyek pembangkit listrik yang diselesaikan, kami optimistis dapat terus menjalankan komitmen untuk menerangi Indonesia berbasiskan energi bersih dan menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” ungkap Aldo.
Ke depan, Perseroan berkomitmen untuk terus menjaga pertumbuhan kinerja keuangan yang sehat, sambil memperluas kapasitas pembangkit yang kini telah mencapai 261,2 MW dalam pipeline proyek.
Baca Juga: Daya Beli Lesu, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025 Diperkirakan di Bawah 5%
Selanjutnya: Taipan Properti Ong Beng Seng Mengaku Bersalah Atas Kasus Hukum Gratifikasi
Menarik Dibaca: Promo Bundling JCO Sweet Delights 4-10 Agustus, Donut + 1 Liter Minuman Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
