Reporter: Merlinda Riska | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Distributor perangkat seluler dan voucer pulsa PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) pada semester I-2013 mencatatkan kinerja yang kinclong. Sepanjang Januari hingga Juni 2013 itu, perusahaan itu membukukan laba bersih sebesar Rp 129,3 miliar, naik 63% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan laba bersih ini dipicu oleh kenaikan pendapatan perusahaan. Pada semester I-2013, pendapatan bersih Tiphone tercatat Rp 4,49 triliun, naik 36% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 3,30 triliun.
Dari total pendapatan ini, sekitar 84% masih disumbang dari penjualan voucer seluler yang mencapai Rp 3,79 triliun. Penjualan voucer seluler ini tumbuh 27% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,98 triliun. Sedangkan penjualan handset pada semester I-2013 mencapai Rp 654,6 miliar, atau menyumbang 14% dari total pendapatan perusahaan itu.
Tiphone juga terus berekspansi. Pada Juli lalu, Tiphone menyelesaikan akuisisi importir dan distributor iPhone yakni PT Mitra Telekomunikasi Selular.
Dengan akuisisi ini, perusahaan itu berharap dapat meningkatkan penjualan handset, khususnya iPhone dan iPad sebesar 5% hingga 10% dari total pendapatan perusahaan, atau sekitar 20% sampai 30% dari total penjualan handset Tiphone. Tak hanya itu, perusahaan juga akan segera menyelesaikan akuisisi dua distributor produk Samsung pada Agustus ini.
Komisaris Utama Tiphone Hengky Setiawan bilang dua distributor itu adalah distributor terbesar di Jawa Barat. "Keduanya kami upayakan bisa selesai Agustus ini. Dua distributor itu adalah PT PMN dan Megafone," jelasnya.
Sayangnya, Hengky masih enggan membeberkan nilai akuisisi dua distributor Samsung ini. Namun, ia bilang, kontribusi pendapatan dari dua distributor ini kemungkinan baru bisa dilihat pada tahun depan. Pasalnya, kedua distributor ini baru bergabung dengan Tiphone pada kuartal III-2013. Yang pasti, "Omzet keduanya sekitar Rp 3 triliun," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News