Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Volume penjualan semen PT Semen Baturadja Tbk (SMBR) pada semester pertama tahun ini turun 7,2% dari periode yang sama tahun lalu. Pangkal masalahnya ada pada maintenance pabrik pada April dan Mei.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia seperti dikutip hasil riset Kresna Sekuritas, penjualan semen SMBR pada semester pertama tahun ini adalah sebesar 530 ribu ton. Catatan tersebut menyusut 7,2% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 571 ribu ton.
Zulkifri Subli, Corporate Secretary SMBR mengatakan penurunan volume penjualan pada semester pertama karena adanya perawatan pabrik pada April dan Mei. "Maintenance itu berakibat pada menurunnya produksi yang berimbas ke penjualan," kata Zulkifri pada KONTAN, Kamis (17/7).
Meski mencatat penurunan penjualan, perseroan yakin tidak berdampak pada kinerja keuangan. "Kinerja keuangan semester pertama dibandingkan periode yang sama tahun lalu diperkirakan tidak akan turun. Karena perusahaan menaikkan harga jual rata-rata semen sebesar 3%, yaitu dari Rp 916.415 per ton di awal tahun menjadi Rp 947.347 per ton di akhir semester pertama," terang Zulkifri.
Zulkifri mengatakan saat ini laporan keuangan semester satu tengah disusun, dan kemungkinan baru akan dirilis pada minggu ketiga Juli.
Menurut Zulkifri, setelah adanya perawatan, penjualan pada bulan-bulan berikutnya kembali meningkat. Misalnya saja penjualan di bulan Juni yang tumbuh 4,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada Juni tahun ini, perusahaan mencatat penjualan semen sebesar 100 ribu ton.
Sementara itu volume penjualan semen dalam negeri pada semester pertama tahun ini adalah sebesar 28,94 juta ton, meningkat 4% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 27,83 juta ton. SMBR sendiri mengantongi pangsa pasar sebesar 1,9% dari total volume penjualan.
Seperti diketahui bahwa Semen Baturaja fokus menjajakan produk semennya di pulau Sumatera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News