kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester II 2020, Intiland Development (DILD) kembangkan proyek eksisting


Minggu, 19 Juli 2020 / 21:01 WIB
Semester II 2020, Intiland Development (DILD) kembangkan proyek eksisting
ILUSTRASI. Tidak ada proyek baru, Intiland Development (DILD) akan mengembangkan proyek eksisting di semester II 2020.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada semester II/2020, emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) akan mengembangkan proyek eksisting dengan pembukaan klaster-klaster baru dari proyek Graha Natura, Serenia Hills, Talaga Bastari, dan Magnolia dengan harga jual mulai dari Rp 500 juta sebagai upaya mengejar ketertinggalan dari target marketing sales tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Intiland Theresia Rustandi mengatakan, di semester II-2020, belum ada proyek baru yang akan diluncurkan. Kendati begitu, DILD akan tetap mengembangkan proyek eksisting dengan pembukaan klaster-klaster baru. "Proyek baru sebenarnya sudah ada di dalam pipeline kami namun peluncurannya menunggu waktu yang tepat," ujar Theresia kepada kontan.co.id, Sabtu (18/7).

Sepanjang semester I/2020, DILD telah merealisasikan marketing sales 13,7% dari target setahun. Sementara sepanjang tahun ini, DILD membidik marketing sales Rp 2,5 triliun.

Baca Juga: Ciputra Development siap luncurkan pengembangan klaster di 3 proyek residensia

Menurut Theresia, proyek yang menjadi kontributor utama dari proyek rumah tapak (landed) yakni, Graha Natura, Serenia Hills, Magnolia, dan Talaga Bastari yang sampai dengan semester I 2020 marketing sales yang sudah dicapai Rp 343 miliar.

"Memasuki semester II, terlebih dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diharapkan mampu memberikan efek positif terhadap penjualan. Konsep produk harus kuat sesuai keinginan dan kebutuhan target pasarnya. Komunikasi juga kami lakukan dengan memanfaatkan teknologi digital," jelasnya.

Dengan target marketing sales tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun, Theresia mengakui cukup sulit. Tetapi Intiland berharap sampai dengan akhir tahun nanti properti bisa bertumbuh karena akan mendorong 175 bisnis ikutannya.

"Memang kami masih melihat pada guidance yang lama yaitu target marketing sales. Jadi kami harapkan di semester II dari Rp 2,5 triliun kami masih bisa mengejar di atas Rp 1 triliun tapi sampai akhir tahun kami prediksi masih lemah," ujar Theresia.

Baca Juga: Summarecon jual toko Rp 375 juta per unit, ludes 65 unit dalam waktu 5 jam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×