kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.489   45,00   0,29%
  • IDX 7.736   0,93   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,35   -0,03%
  • LQ45 958   -0,50   -0,05%
  • ISSI 233   0,21   0,09%
  • IDX30 492   -0,18   -0,04%
  • IDXHIDIV20 591   0,64   0,11%
  • IDX80 137   0,04   0,03%
  • IDXV30 143   0,27   0,19%
  • IDXQ30 164   0,00   0,00%

Sempat naik 20% di semester I 2021, omset rest area turun lagi akibat PPKM Darurat


Senin, 23 Agustus 2021 / 18:35 WIB
Sempat naik 20% di semester I 2021, omset rest area turun lagi akibat PPKM Darurat
ILUSTRASI. Suasana di Rest Area


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengetatan aturan yang dilakukan pemerintah sejak awal Juli 2021 lalu berdampak negatif bagi sejumlah sektor usaha, tak terkecuali kawasan rest area. 

Kondisi kondusif sebenarnya sempat terjadi di paruh pertama tahun ini, kala penyebaran Covid-19 sempat melandai. Hal tersebut juga membuat banyak peritel makanan minuman (mamin) kembali melirik kawasan rest area untuk opsi pembukaan gerai baru.  

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) R Widie Wahyu mengungkapkan, sayangnya, saat minat tersebut akan direalisasikan, kasus Covid-19 kembali melonjak dan pemerintah melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. 

"Sebelum PPKM darurat, banyak peritel F&B yang melirik atau menyatakan minat untuk menambah gerai di rest area. Tapi untuk realisasinya belum ada, sebab tempat sudah penuh, sekalipun ada space tempatnya dinilai sepi, lalu mereka juga masih takut dan banyak pikir-pikir dulu," kata dia kepada Kontan, Senin (23/8).

Widie melanjutkan, saat ini pengunjung rest area sudah lebih ramai, namun masih dikisaran 30% di bawah kondisi normal sebelum pandemi. Dibandingkan sebelum PPKM Darurat, persentasenya pun masih sekitar 10%.

Baca Juga: Intip rekomendasi saham Bundamedik (BMHS) dari Ciptadana Sekuritas

Tak hanya itu, pengunjung rest area di daerah Jabodetabek juga masih sekitar 40% dari sebelum masa PPKM Darurat diberlakukan.

Ia menambahkan, keuntungan dari rest area memang didapatkan dari sejumlah jalan tol yang ramai seperti Jakarta Cikampek, Jakarta Tangerang, Jagorawi, dan Cipularang. Di luar jalur tersebut, rest area lainnya setiap tahun masih rugi atau minus.

"Penjualan atau omset rest area pada semester I sudah naik 20%, tapi langsung drop karena PPKM Darurat," sambungnya.

Widie menilai, jika hingga akhir tahun ini belum ada banyak peritel yang merealisasikan menambah gerai di reat area. "Tidak banyak sebab orang masih takut untuk berinvestasi," paparnya.

Dengan demikian, tidak ada strategi khusus yang dijalankan oleh Aprestindo untuk menarik investor atau peritel. Pihaknya masih akan terus fokus menjaga protokol kesehatan dan menyiapkan new normal agar pengunjung dan konsumen merasa aman dan nyaman ke rest area.

Selanjutnya: Chandra Asri (TPIA) akan rights issue dengan target dana Rp 15,49 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×