kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sempat tertunda, Tempo Inti Media (TMPO) bakal bawa tempo.co IPO pada akhir 2021


Senin, 12 Juli 2021 / 20:06 WIB
Sempat tertunda, Tempo Inti Media (TMPO) bakal bawa tempo.co IPO pada akhir 2021
ILUSTRASI. Setelah sempat tertunda, Tempo Inti Media (TMPO) bakal bawa tempo.co IPO pada akhir 2021.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Digitalisasi menjadi kunci penting untuk bisa beradaptasi selama masa pandemi, tak terkecuali bagi industri media. PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) pun semakin serius merespons fenomena go-online yang kian berkembang.

Corporate Secretary TMPO Tomi Aryanto mengatakan, salah satu langkah strategis yang akan dijalankan Tempo Inti Media untuk menjadi pemain digital ialah dengan membawa PT Info Media Digital (IMD) melantai di bursa saham. IMD adalah anak usaha TMPO yang menaungi situs berita tempo.co dan sejumlah strategic business unit (SBU).

Tomi bilang, TMPO akan menggelar penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) IMD pada kuartal akhir 2021, atau paling tidak pada awal tahun 2022. "Kami rencanakan di kuartal terakhir tahun ini atau awal tahun depan," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (12/7).

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia beberapa waktu lalu, manajemen TMPO menyampaikan bahwa kemampuan adaptasi di dunia digital akan menciptakan sejumlah jalur pendapatan baru untuk menggantikan pendapatan dari bisnis media cetak. Peta jalan menuju pemain digital ditopang dua program besar, yang sudah dimulai sejak 2017.

Baca Juga: Bukalapak siap melantai di bursa saham, begini prospeknya menurut analis

Pertama, restrukturisasi organisasi menyangkut departemen dengan melakukan re-grouping unit-unit bisnis sesuai dengan kedekatan bidang kerja departemen. Kedua, restrukturisasi finansial, sebab pengembangan menjadi pemain digital sepenuhnya memerlukan investasi yang tidak sedikit.

Untuk itu, TMPO menyiapkan IMD yang menaungi tempo.co untuk IPO. Sayangnya, di tengah jalan terjadi keterlambatan. Pada awalnya, TMPO merencanakan go public IMD pada Maret 2020. Namun kondisi pasar kala itu dinilai tidak mendukung rencana tersebut.

Dalam rangka adaptasi ini, pada awal Januari 2021 TMPO pun mengubah strategi, dengan menerbitkan Koran Tempo dan Tempo English hanya untuk edisi digital. Langkah ini diharapkan dapat menguatkan sirkulasi digital dan iklan digital pada semua produk.

Pada periode kuartal pertama 2021, TMPO mampu menekan rugi bersih sebanyak 73,98% dari Rp 7,65 miliar pada tiga bulan pertama 2020 menjadi Rp 1,99 miliar pada periode yang sama tahun ini.

Menyusutnya rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut tak lepas dari penurunan pada sejumlah pos beban. Seperti beban umum dan administrasi, beban peamsaran dan penjualan, serta beban operasional lain.

TMPO pun mampu mencatak laba usaha sebesar Rp 180,15 juta. Lebih baik dibandingkan rugi usaha yang diderita TMPO sebesar Rp 6,73 miliar pada kuartal pertama 2020.

Meski begitu, pendapatan usaha TMPO masih melorot. Hingga Maret 2021 TMPO mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 38,07 miliar, menciut 18,28% dibandingkan raihan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp 46,59 miliar.

Jika dirinci, terdapat penurunan pada sejumlah segmen pendapatan TMPO. Majalah dan iklan majalah berkontribusi Rp 16,12 miliar, angka itu turun 18,7% dari periode yang sama tahun 2020. Penurunan juga terjadi pada segmen koran dan iklan koran sebesar 50,88% menjadi Rp 1,66 miliar.

Juga pada segmen jasa penyelenggara acara yang turun 57,66% menjadi Rp 2,76 miliar. Meski belum merinci, tapi Tomi optimistis pada periode semester pertama 2021 TMPO mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja dibandingkan semester pertama 2020.

"Secara umum, semester pertama tahun ini jauh lebih baik dari periode yang sama tahun lalu. Mungkin karena tahun lalu kita semua benar-benar terkejut dengan pandemi yang baru menyebar dan kemudian lokcdown mulai di pertengahan Maret 2020," sebut Tomi.

Berbeda dengan tahun lalu, walau sampai hari ini pandemi masih belum berakhir, tapi banyak pelaku ekonomi termasuk media yang sudah melakukan penyesuaian. Utamanya lewat adaptasi digital.

"Kami pun demikian, ada banyak upaya efisiensi dan adaptasi produk ke digital, sesuai tuntutan pembaca dan para mitra," imbuhnya.

Tomi meyakini, kinerja TMPO pada paruh kedua tahun ini tak akan mengecewakan. Program digitalisasi dan rencana IPO IMD  pun akan tetap berlanjut sesuai jadwal.

Selanjutnya: BCA Digital bakal IPO dalam satu hingga dua tahun ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×