Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) optimistis pendapatan hingga akhir tahun ini bisa tumbuh 30% melihat pertumbuhan omzet dan laba bersih paruh pertama tahun ini.
Pendapatan LUCK pada semester I 2020 tercatat Rp 62,8 miliar, tumbuh 30% dari Rp 48,3 milliar pada periode sama di tahun 2019. Di semester I 2020, LUCK mencetak laba bersih senilai Rp 4,3 miliar atau naik 13,5%.
Pertumbuhan kinerja di masa pandemi Covid-19 itu seiring dengan perubahan masyarakat mengoptimalkan teknologi informasi (TI) untuk menyokong aktivitas reguler di masa pandemi ini.
Direktur Utama LUCK Josephine Handayani Hidajat mengatakan, pandemi Covid-19 relatif tidak berdampak negatif terhadap pendapatan. Justru, LUCK mencatat peningkatan penjualan sebesar 30% karena pandemi ini berbanding lurus dengan peningkatan penggunaan teknologi informasi oleh konsumen.
Baca Juga: Laba Sentral Mitra Informatika (LUCK) naik 13,5% di semester I-2020
"Perfoma positif perusahaan penyedia solusi percetakan dan dokumen, serta penjualan produk teknologi informasi juga disokong arus kas dari operasional perusahaan yang dalam kondisi positif," ujar Josephine dalam siaran pers, Selasa (4/8).
Josephine menyebut, LUCK mampu membiayai operasional tanpa harus berutang ke pihak ketiga sehingga LUCK tidak dibebani kewajiban bunga dan biaya operasional terjaga dengan baik serta lebih kompetitif dibandingkan perusahaan sejenis.
“Current ratio berada pada posisi 400% sehingga perseroan sangat likuid dan mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudent) dalam mengelola keuangan serta kepercayaan vendor kepada kami kian meningkat serta cost of fund kami lebih rendah sehingga harga jual lebih kompetitif,” tutur Josephine.
Dampaknya, LUCK mudah beradaptasi dalam mengimplementasikan strategi pemasaran di fase pembatasan sosial berskala besar hingga kenormalan baru (new normal).
Produktivitas para pegawai LUCK pun tetap stabil meski tiga hari bekerja di rumah (work from home) dan bekerja di kantor selama 2 hari dalam sepekan.
Sebagai perusahaan penyedia jasa solusi TI, manajemen dan karyawan LUCK sudah terbiasa menggunakan teknologi untuk menunjang pekerjaan sehingga perseroan mudah beradaptasi dan bergerak lincah menggarap peluang bisnis di masa pandemi ini.
“Kami gencar melakukan webinar (web seminar) ke pelanggan-pelanggan untuk menerapkan teknologi dalam menghadapi pandemi, seperti penggunaan sistem printing yang bisa diakses dari luar kantor tapi tetap terjamin keamanannya dan tanpa harus investasi tambahan untuk mesin di rumah,” kata Josephine.
Pencapaian lainnya, tenaga penjual LUCK di masa pandemi ini mampu menorehkan pertumbuhan penjualan system touchless untuk absensi dan pengukuran suhu tanpa thermometer manual dan teknologi multi-media dan perangkat komputer untuk menunjang pekerjaan dari rumah.
LUCK juga melihat celah bisnis lainnya seiring pengembangan bisnis LUCK di toko dalam jaringan (daring) seperti di platform e-commerce yang memudahkan konsumen institusi serta ritel untuk memesan produk dan solusi TI terintegrasi.
Skema penjualan LUCK di toko daring ini antara lain business to government (B2G) dan business to bussiness (B2B). “Kami mengembangkan bisnis e-commerce, B2G, B2B, pemesanan online serta support dan monitoring online konsumen,” jelas Josephine.
Baca Juga: Sentral Mitra Informatika (LUCK) bagikan dividen Rp 5 per saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News