Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sentul City Tbk (BKSL) telah menyelesaikan transaksi jual beli lahan dengan PT Genting Properti Nusantara dan PT Genting Properti Cemerlang yang merupakan anak perusahaan dari Genting Property Sdn Bhd, salah satu developer ternama di Malaysia.
Tjetje Muljanto, Presiden Direktur Sentul City mengungkapkan, pertumbuhan pendapatan Sentul City naik hingga empat kali lipat di kuartal pertama 2021 yang sebesar Rp 463 miliar. “Hal itu didorong dari penyelesaian transaksi jual beli lahan dengan PT Genting Properti Nusantara dan PT Genting Properti Cemerlang,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (6/7).
Tjetje menambahkan, sampai saat ini BKSL memiliki lahan dengan luas mencapai 3.165 hektare. Lahan yang sudah dibangun kurang lebih sudah mencapai 1.165 hektare. Selain itu BKSL juga masih memiliki landbank sekitar 2.000 hektare yang akan dikembangkan untuk penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko dan apartemen.
Dia mengatakan, Sentul City juga tengah menyiapkan beberapa strategi untuk mendongkrak kinerjanya. Misalnya saja dengan membuka ruang bagi para investor melalui strategi sinergi dan kolaborasi dalam mengembangkan bisnis di kawasan Sentul City, melalui pola jual beli putus, joint venture dan KSO.
Baca Juga: Sentul City catat laba bersih Rp 239 miliar di kuartal I-2021
Dia meyakini bahwa Sentul City merupakan kota mandiri bermaster plan pertama dan terbesar di Indonesia yang mengintegrasikan alam dengan akses dan fasilitas-fasilitas premium untuk memenuhi gaya hidup modern. “Kami juga menerapkan pengembangan perkotaan hijau yang inovatif dan berkesinambungan untuk kebutuhan hunian, rekreasi, dan perkantoran. Melalui design arsitektur skala Internasional menghasilkan konsep Eco City unik yang diekspresikan dengan landscape/keanekaragaman hayati di jalan utama sepanjang 62 km,” tambah dia.
Dengan strategi tersebut, BKSL pun optimis pertumbuhan korporasi tahun 2021 akan jauh lebih baik dibandingkan tahun 2020. “Demikian halnya pada kuartal kedua 2021, pencapaian laba akan semakin signifikan melalui divestasi Aeon Mall kepada pihak Aeon Mall Jepang,” ujar dia.
Bahkan, pihaknya juga akan melakukan ekspansi bisnis yang menguntungkan melalui penyelesaian proyek Apartemen Saffron Noble, Apartemen Opus Park yang terkoneksi dengan Aeon Mall, dan penyelesaian beberapa kluster perumahan yakni Green Mountain dan Spring Mountain.
Baca Juga: Sentul City (BKSL) menjual AEON Mall Rp 1,9 triliun, ini penggunaan dananya
BKSL juga akan mengembangkan kawasan baru sekitar 250 hektare. Pengembangan kawasan tersebut akan dibangun dalam bentuk strategic partnership dengan beberapa pengembang besar baik lokal maupun internasional.
Nantinya kawasan itu akan dibangun lebih banyak lagi fasilitas hunian berupa apartemen, perumahan dan kawasan komersial untuk melengkapi kebutuhan penghuni dan pengusaha di kawasan tersebut. “Adapun master plan dan izin kawasan baru tersebut telah disahkan oleh pemerintah Kabupaten Bogor. Manajemen Sentul City sesegera mungkin akan memaparkan action plan untuk memulai proyek raksasa tersebut sehingga kami dapat meraih peluang bisnis demi kepentingan stakeholders,” tutup dia.
Sebagai informasi tambahan, Sentul City berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 239 miliar pada kuartal pertama 2021. Sementara itu, pada periode tersebut pendapatan tercatat Rp 463 miliar atau naik empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Baca Juga: Usai jual AEON Mall Sentul, Sentul City (BKSL) bakal lunasi utang Rp 900 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
