Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2017 sejalan dengan pertumbuhan kontrak baru. Perusahaan konstruksi ini membukukan laba bersih Rp 154,2 miliar atau tumbuh 125,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 atau year on year (yoy).
Tahun lalu, ACST membukukan pendapatan sebesar Rp 3 triliun atau naik 68,7% dari pencapaian tahun sebelumnya Rp 1,8 triliun. Sementara untuk kontrak baru, perusahaan ini berhasil meraih Rp 8,4 triliun, naik 121% dari perolehan tahun 2016 yang hanya Rp 3,8 triliun.
Maria Cesilia Hapsari, Sekretaris Perusahaan ACST mengatakan performa positif tahun lalu ditopang oleh adanya peningkatan pendapatan usaha, efisiensi beban umum dan administrasi serta peningkatan pendapatan lainnya. "Acset secara berkesinambungan terus mengupayakan yang terbaik dalam rangka menjaga kepercayaan pelanggannya." kata Maria dalam keterangan resminya, Kamis (1/3).
Pendapatan usaha ACST disumbang sektor infrastruktur sebesar 63%, konstruksi 24%, fondasi 9% dan sektor lainnya sebesar 4%. Maria bilang, sektor infrastruktur masih memegang peranan terbesar dalam pendapatan Perusahaan mengingat bahwa sektor ini merupakan kontributor tertinggi dari total perolehan kontrak baru Acset tahun 2017.
Proporsi perolehan kontrak baru tahun 2017 didominasi oleh sektor infrastruktur sebesar 88% dan sektor fondasi menyumbang 12%. Beberapa kontrak strategis yang didapat ACST adalah Tol Layang Jakarta-Cikampek II, Tol Bakauheni-Sidomulyo, Tol JORR II Ruas Kunciran-Serpong, pekerjaan soil improvement di Batang, mixed-used development di Kebon Sirih, PLTU Jepara Unit 5 dan 6, pekerjaan fondasi Menara Tendean dan pekerjaan sipil Light Rail Transit (LRT) Ruas Cawang-Dukuh Atas yang sebelumnya juga telah memercayakan pekerjaan fondasinya kepada ACST.
Hingga kini, ACST masih mengerjakan proyek lainnya dengan jumlah kontrak sebesar Rp10,5 triliun, yang terdiri dari proporsi carry over order tahun 2016 dan kontrak baru tahun 2017. Di penghujung tahun 2017, ACSET berhasil mendapatkan proyek LRT Ruas Cawang-Dukuh Atas. Hal ini mencerminkan kepercayaan dari pelanggan kepada ACSET untuk mengerjakan pekerjaan besar dan strategis.
Di tahun 2018, lanjut Maria, ACST berencana untuk terus aktif mengembangkan keahliannya guna menyasar proyek-proyek strategis yang dapat memberikan nilai tambah bagi kompetensi Perusahaan. Tahun ini, perusahaan membidik kontrak baru Rp 10 triliun.
Selain memperkuat keahlian di bidang fondasi, struktur dan infrastruktur, perusahaan ini juga akan memperdalam keahliannya di bidang soil improvement yang dibutuhkan dalam proses pembangunan fasilitas umum seperti pembangkit, pelabuhan dan bandar udara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News