Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten teknologi dan sains, PT Merck Tbk. (MERK) menyatakan jika saat ini proses pengembangan pabrik untuk meningkatkan produksi 2 miliar tablet pada 2030, masih berada dalam tahapan pendaftaran di negara dan tujuan dan transfer teknologi.
Direktur Keuangan MERK Bambang Nurcahyo, menjabarkan sumber pendanaan tersebut masih berasal dari kas internal.
"Mengenai pengembangan pabrik untuk mencapai target produksi 2030 tersebut, kita masih dalam rencana dan on progress. Soal ekspansi produksi semua masih dalam tahap pendaftaran di negara tujuan dan proses transfer teknologi sedang berlangsung," tuturnya, Rabu (25/5).
Sebagai informasi, di tengah pandemi Covid-19, Divisi Plant tetap mampu menggunakan 90% kapasitas dan berhasil melampaui target produksi sebesar 892 juta tablet atau 106,2% dari target 840 juta tablet. Komposisi produksi adalah 90% produk solid dan 10% produk liquid dan semi solid.
Baca Juga: Merck (MERK) Membagikan Dividen Rp 240 per Saham
Sementara itu, perbandingan volume ekspor dan domestik di tahun 2021 meningkat menjadi 58% dan 42% dibandingkan volume ekspor dan domestik sebesar 52% dan 48% pada 2020. Capaian ini menunjukkan tingginya realisasi ekspor bagi produk-produk Perseroan pada 2021.
Konsistensi Perseroan dalam merealisasikan program-program pemantauan dan pengelolaan lingkungan dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitarnya, Plant Merck di Pasar Rebo, Jakarta, kembali dianugerahi sertifikat PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selama 5 tahun berturut-turut.
Lebih lanjut, MERK tahun ini menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) di kisaran yang sama dengan tahun lalu, sekitar Rp57 miliar. Adapun sekitar 12% di antaranya telah terserap pada kuartal pertama.
Bambang Nurcahyo melanjutkan, capex yang disiapkan tahun ini jumlahnya kurang lebih sama dari tahun lalu, tapi ada kemungkinan turun sedikit. Ia menjelaskan, jumlah capex 2022 lebih sedikit sebab pihaknya melakukan expedite purchasing. Perkiraannya, MERK akan spending menyerap semua capex di 2022 sampai 100%.
"Tahun ini, MERK tidak memiliki rencana ekspansi kapasitas, karena sudah dilakukan sejak 2016-2018. Jadi Perseroan optimistis pada 2022 dapat mempertahankan kinerja positif untuk mendukung kemajuan pemangku kepentingan," sambungnya.
Pada kuartal I 2022, MERK mencatat pendapatan sebesar Rp302 miliar atau meningkat 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp253 miliar. Laba usaha meningkat dari Rp69 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp81 miliar, atau meningkat sebesar 18%.
Selain itu, total Total Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perseroan pada kuartal I 2022 tercatat mencapai Rp1.066 miliar, Rp314 miliar dan Rp753 miliar, masing-masing naik 4%, 8% dan 10% dibandingkan Desember 2021.
"Perseroan tetap optimistis landasan digitalisasi yang telah dikembangkan semakin kokoh, dan akan mendukung Perseroan untuk mencapai target pertumbuhan di atas pasar, dan bertekad akan berfokus pada upaya pengembangan sektor privat,” tutup Presiden Direktur MERK Evie Yulin.
MERK menambahkan, pihaknya juga tidak terlalu terkena imbas kenaikan harga bahan baku sebab pembelian bahan bakunya sendiri telah dikonversi dalam rupiah.
"Ada beberapa material yang berhubungan dengan healthcare yang naik tapi pelemahan kurs rupiah terhadap dollar tidak terlalu berdampak karena biasanya kamu membeli material di internal company, sehingga pembayaran sudah dikonversi. Dengan demikian eksposur ke dollar minim," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News