kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.852   56,00   0,33%
  • IDX 6.661   47,07   0,71%
  • KOMPAS100 962   9,44   0,99%
  • LQ45 749   7,22   0,97%
  • ISSI 212   1,48   0,70%
  • IDX30 389   3,54   0,92%
  • IDXHIDIV20 469   4,20   0,90%
  • IDX80 109   1,13   1,04%
  • IDXV30 115   1,47   1,30%
  • IDXQ30 128   1,25   0,99%

Serangan jamur akar merah ancam perkebunan kelapa sawit


Rabu, 02 November 2011 / 21:30 WIB
Serangan jamur akar merah ancam perkebunan kelapa sawit
ILUSTRASI. Kwun Kau Tam


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BOGOR. Serangan ganoderma (jamur akar merah) mulai mengancam keberadaan kelapa sawit Indonesia. Pasalnya, jamur ini akan meyerang tanaman sawit yang berumur di atas 15 tahun dan sudah diremajakan tiga kali. Kepala Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI), Darmono Taniwiryono, mengutarakan jika serangan ganoderma diperhitungkan terhadap produksi dan harga minyak sawit nasional saat ini, maka kerugian negara pada tingkat kematian sawit 1% mencapai US$ 256 juta per tahun.

Bahkan, sambungnya, apabila diperhitungkan satu tanaman sawit seharga Rp 2,6 juta maka tingkat kematian 1% setara dengan kerugian US$ 3.000 juta per/tahun. Padahal, sambungnya, di lapangan tingkat kematian sampai dengan 40%.

“Serangan ganoderma tentunya tidak pandang bulu terhadap sasaran yang diserang. Apakah perkebunan negara, swasta atau rakyat. Akibat serangan ganoderma ini, kerugiannya sangat besar. Sayangnya banyak perusahaan yang baru sadar karena sebelumnya tidak pernah memperhitungkan penanganan serangan jamur tersebut dalam biaya produksi,” ujar Darmono saat konfrensi pers, Rabu (2/11).

Ganoderma adalah jamur patogen yang menimbulkan kerusakan besar pada perkebunan kelapa sawit. Tanaman yang terserang mengalami pembusukan dan akhirnya mati. “Saat ini, ganoderma sudah menyerang 30% kawasan perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara. Selain itu juga sudah menyerang Lampung. Adanya ancaman serius ganoderma terhadap industri sawit sindonesia kini telah menjadi perhatian serius pemerintah,” jelasnya.

Sesehat apapun tanaman sawit, sambungnya, jika ditanam pada lahan sakit yang sudah terinfeksi jamur akar merah, maka tidak ada cara lain kecuali revitalisasi kesehatan lahan. Jadi, apapun obatnya, lanjut Darmono, jika sudah terserang Ganoderma maka penanggulangan tanaman kelapa sawit akan sia-sia.

Untuk mencegah serangan ganoderma, bisa dilakukan dengan peremajaan tanaman sawit. Kemudian, penanaman kembali harus menggunakan bibit yang tahan ganoderma dan penambahan kompos.

“Jadi, yang harus langsung dilakukan adalah peremajaan. Caranya dengan membuat lubang besar 3 meter x 3 meter dengan dalam 1 meter, itu untuk mengangkat akar lama. Kemudian untuk penanaman kembali harus menggunakan bibit yang tahan ganoderma dan penambahan kompos. Jadi penanganan ganoderma harus terintegrasi,” jelasnya.

Sekjen Gapki Joko Supriyono mengakui sudah ada serangan ganoderma di sejumlah perkebunan kelapa sawit. Namun, keberadaan si jamur akar merah itu dianggap tidak terlalu mengancam, sebab, saat ini sudah dikembangkan penangkal ganoderma, yakni jamur trichoderma. Cara penggunaannya dengan cara menabuhkan jamur trichoderma (jamur antagonis) di sisi kelapa sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×