Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengecualian terjadi pada PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK). Tatkala sebagian besar perusahaan merevisi dana belanja modal alias capital expenditure (capex) karena pandemi Covid-19, produsen cetakan sarung tangan itu justru membuka peluang menambah capex.
Hingga April 2020, Mark Dynamics sudah membelanjakan 75%-80% dari total capex Rp 40 miliar. Perusahaan tersebut memanfaatkannya untuk membeli mesin, membangun gudang dan membiayai kebutuhan lain.
Adapun tambahan dana belanja modal nanti untuk membangun gedung baru dan membeli mesin produksi cetakan sarung tangan. Keputusan Mark Dynamics mengacu pada prospek kebutuhan sarung tangan kesehatan global yang kemungkinan akan terus meningkat.
Mark Dynamics juga melihat kecenderungan naiknya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan kebersihan pasca pandemi korona merebak di berbagai belahan dunia. Alhasil, kebutuhan sarung tangan meningkat. "Karena bisnis cetakan sarung tangan sendiri berbanding lurus dengan bisnis sarung tangan sehingga jika permintaan sarung tangan naik otomatis cetakan juga naik dengan sendirinya," terang Ridwan Goh, Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk kepada KONTAN, Jumat (15/5).
Sejauh ini, belum ketahuan dengan pasti tambahan capex Mark Dynamics pada tahun 2020. Karena tak cuma prospek pasar, manajemen perusahaan juga perlu mempertimbangkan kemampuan tenaga kerja. Pemasangan mesin produksi baru memerlukan pelatihan.
Informasi saja, penjualan ekspor Mark Dynamics ke Malaysia sempat turun karena kebijakan lockdown Pemerintah Malaysia. Beruntung, penurunan itu bisa mereka imbangi dengan peningkatan permintaan cetakan sarung tangan dari China. Alhasil, pada awal kuartal II 2020 perusahaan tersebut mengaku mampu mencetak kenaikan penjualan 10%-12% year on year (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News