kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentul City ekspansi ke bisnis wisata


Sabtu, 12 November 2016 / 08:30 WIB
Sentul City ekspansi ke bisnis wisata


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Sentul City Tbk (BKSL), Kamis (3/11) pekan lalu, mengunggah surat ke situs Bursa Efek Indonesia (BEI). Isinya: pembentukan perusahaan patungan senilai Rp 20 miliar. Dengan menggandeng PT Fauna Land Indonesia, BKSL bakal mendirikan anak usaha yang mengelola taman wisata fauna.

Tapi, Presiden Direktur BKSL Keith Steven Muljadi belum mau membeberkan rencana itu. Alasannya, “Saya belum tahu,” ujar Steven ke KONTAN kemarin.

Mengacu pengumuman di BEI pada 4 November 2016, dalam perusahaan patungan ini BKSL menyetor modal sebesr Rp 14 miliar atau 70%, sisanya dari Fauna Land.

Kelak, anak usaha BKSL itu menjalankan kegiatan usaha taman wisata yang bernilai edukatif untuk pengunjung, terutama anak-anak.

“Pembentukan usaha patungan ini akan membawa pengaruh positif terhadap perkembangan bisnis perusahaan,” tulis Tubagus Ali Akbar, Direktur Keuangan Sentul City, dalam keterbukaan informasi itu.

BKSL memang terus menggandeng sejumlah mitra strategi untuk melebarkan sayap bisnisnya. Selain Fauna Land, mereka berkongsi dengan PT PP Properti Tbk (PPRO) di segmen properti.

Dalam waktu satu hingga dua bulan lagi, BKSL akan merilis proyek hasil kerjasama dengan PPRO. “Proyek belum meluncur tapi sudah groundbreaking beberapa waktu lalu,” kata Steven.

Dengan mendirikan perusahaan patungan bernama PT Sentul PP Properti itu, BKSL menguasai 51% saham. Adapun 49% saham milik PPRO. Modal awal perusahaan ini sebesar Rp 100 miliar.

Sebagai proyek perdana, Sentul PP Properti menggarap Verdura Apartment di kawasan Centerra Sentul City Superblock CBD seluas 8,8 hektare.

Adapun proyek Verdura Apartment dibangun di lahan seluas 10.000 meter persegi, terdiri dari tiga tower. Total jumlah unitnya mencapai 1.836 unit apartemen atau 612 unit per menara. Tower pertama sudah terjual 40%, yakni sebanyak 150 unit.

Tahun depan, Sentul City masih terus membuka peluang kerjasama dengan pihak lain. Sebab, strategi menggandeng mitra bisa mempercepat pengembangan kawasan Sentul. Terlebih, proyek light rail transit (LRT) tahap kedua akan menjangkau Sentul.

Total cadangan lahan Sentul City saat ini mencapai 15.000 ha. Itu belum termasuk cadangan lahan di kawasan Jonggol yang mencapai 30.000 ha. Cadangan lahan Sentul City merupakan salah satu yang terluas di Indonesia.

Selain dengan perusahaan domestik, BKSL telah berbicara dengan perusahaan asal Tiongkok, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan untuk bekerjasama. Ke depan, BKSL tidak hanya ingin mengembangkan properti, juga menambah segmen bisnis, seperti hiburan dan kuliner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×