Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Shell Indonesia rupanya masih berniat menjadi pendamping PT Pertamina (Persero) menjadi distributor Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, kendati sudah dinyatakan gugur oleh BPH Migas. Hal tersebut diungkapkan oleh VP Country Manager Shell Indonesia, Walih Saleh, Kamis (5/11).
Menurut Walih, pihaknya tidak mundur dari distributor BBM bersubsidi. Ia menyebutkan, Shell berharap, diberikan perpanjangan waktu agar bisa mempersiapkan Shell menjadi distributor BBM bersubsidi 2010. Karenanya, Shell mencoba untuk membujuk BPH Migas supaya diberikan kesempatan. "Pada intinya kami siap jika masih dipercaya," papar Walih.
Anehnya, beberapa waktu lalu, Darwin Silalahi, Presiden Direktur PT Shell Indonesia menyatakan, akan mengkaji ulang rencana menjadi distributor BBM bersubsidi, lantaran BPH Migas hanya memberikan jatah di luar Jawa Bali. Menurut Darwin, lokasi di luar Jawa Bali akan memberikan dampak terhadap bisnis Shell.
Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono mengatakan, sudah menutup kesempatan kepada Shell untuk menjadi distributor BBM bersubsidi. Sebab, Shell dianggap terlambat dari deadline yang sudah ditentukan. "Silakan saja kalau mau mengajukan tetapi BPH Migas tidak bisa memberikan wkatu. Kalau mau ikut, ya tahun depan. Karena jadwal sudah mepet," terang Tubagus.
Tubagus menyebutkan, BPH Migas tidak konsisten jika masih memberikan kesempatan kepada Shell. Ia menceritakan, pada tanggal 26 Oktober 2009, BPH Migas tidak hanya meminta surat kesanggupan tetapi juga mengundang ketiganya. Namun, dari undangan tersebut, Shell tidak memenuhi undangan ataupun melayangkan surat.
"PT AKR Corporindo Tbk dan Petronas sudah menyatakan kesiapannya. Tapi Shell kenapa tidak bisa," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News