kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siantar Top ingin penjualan tetap top


Kamis, 29 September 2016 / 10:55 WIB
Siantar Top ingin penjualan tetap top


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Meski penjualan semester I- 2016 belum memuaskan, PT Siantar Top Tbk ogah merevisi target penjualan tahun ini. Produsen aneka produk makanan ringan tersebut percaya diri mematok target pertumbuhan penjualan 30% sampai akhir tahun. 

Armin, Direktur PT Siantar Top Tbk, menyatakan, manajemen masih optimistis dengan target kenaikan penjualan antara 20% sampai 30% hingga tutup tahun ini. Mengacu realisasi penjualan tahun 2015 lalu senilai Rp 2,54 triliun, target penjualan yang dipatok oleh manajemen Siantar Top berkisar Rp 3 triliun sampai  Rp 3,25 triliun.

Tak ada asap tanpa api. Manajemen Siantar Top mempunyai alasan mematok penjualan yang terbilang tinggi tersebut. Armin menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan produk-produk yang diharapkan bisa memompa penjualan di bulan yang tersisa tahun ini. "Saat ini kami mengembangkan produk biskuit," kata Armin, kepada KONTAN, Senin (26/9).

Sementara sampai semester pertama usai, emiten berkode saham STTP tersebut belum memperlihatkan kinerja penjualan  memukau. Merujuk laporan keuangan perusahaan, realisasi penjualan paruh pertama tahun ini baru sekitar  Rp 1,31 triliun, tak banyak berubah dibandingkan realisasi penjualan semester pertama tahun 2015 senilai Rp 1,29 triliun. 

Saat ini, produk andalan dari Siantar Top antara lain wafer Superman, cracker Mister Pop, Go Potato, Goriorio, Gemez, Soba, Spix, Twistko dan lainnya. Untuk memperbesar pasar, saat ini Siantar Top berusaha menggenjot penjualan di pasar ekspor. 

Namun dalam memperbesar pasar ekspor, Siantar Top tak mau bekerja sendirian. Pihaknya membutuhkan mitra yang bisa membantu perluasan pasar di mancanegara. Bukan tanpa alasan Siantar Top ingin memperluas pasar ekspor. Kontribusi penjualan ekspor mereka memang masih kalah jauh ketimbang penjualan domestik. Sejauh ini, Siantar Top berhasil ekspor ke Korea Selatan, Australia, Vietnam dan China.

Mengintip laporan keuangan kuartal I-2016, penjualan ekspor tercatat Rp 16,01 miliar. Nilai penjualan ekspor tersebut hanya setara dengan 2,4% terhadap total penjualan bersih Rp 667,05 miliar.

Tambah mesin baru

Selain menambah produk baru, Siantar Top juga membeli mesin baru dari Eropa dan China yang dananya berasal dari hasil penerbitan obligasi senilai Rp 225,68 miliar. Dengan penambahan mesin baru, perusahaan yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur tersebut berharap bisa meningkatkan kinerja produksi. 

Armin menjelaskan, saat ini utilisasi mesin pabrik baru di bawah 70%, dan diharapkan mesin baru tersebut bisa meningkatkan utilisasi pabrik. Saat ini, Siantar Top memiliki tujuh pabrik yang tersebar di empat lokasi. 

Perinciannya, empat pabrik di Sidoarjo, dan masing-masing satu pabrik berlokasi di Bekasi, Medan, dan Makassar. Tiga lini produk utama perseroan adalah crackers, mi, biskuit, dan wafer dengan total produksi keseluruhan sebanyak 89.133 ton. Lebih detail, kapasitas terpasang produksi mi sebanyak 27.036 ton, crackers 17.712 ton, biskuit dan wafer 44.376 ton. Sampai tahun 2015 lalu, total kapasitas produksi terpasang baru mencapai 40%-90%.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×