kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SiCepat Ekspres catatkan peningkatan volume pengiriman hingga 800 ribu paket per hari


Senin, 26 Oktober 2020 / 20:28 WIB
SiCepat Ekspres catatkan peningkatan volume pengiriman hingga 800 ribu paket per hari
ILUSTRASI. Pengiriman paket barang SiCepat Ekspres


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia jasa pengiriman dalam ekosistem e-commerce, dan transaksi commerce selama pandemi banyak dilakukan melalui digital, maka peran ekspedisi menjadi sangat penting, akibatnya pertumbuhan volume pengiriman barang seperti PT SiCepat Ekspres Indonesia alami peningkatan volume pengiriman hingga 800 ribu per hari atau sekitar 114% pada saat ini.

Chief Marketing Officer SiCepat Ekspres Wiwin Dewi Herawati menjelaskan, jika manufacturing mulai beroperasi kembali, maka sedikitnya, kedepan akan ada perubahan dibandingkan tahun ini. "Trucking di tahun ini mengalami penurunan, tahun depan seharusnya ada perubahan. E-commerce tetap akan bertumbuh, logistik yang berperan di sektor ini masih akan survive," kata Wiwin kepada kontan.co.id, Senin (26/10).

Wiwin memproyeksikan di tahun ini pihaknya dapat membidik pendapatan Rp 3,6 triliun atau naik sekitar 300% dibandingkan dengan tahun lalu.

Ia mengatakan, produk HaLu (Harga Mulai Lima Ribu) menjadi salah satu produk yang diminati oleh masyarakat, didukung layanan dan infrastruktur yang kuat, sehingga Service Level Agreement (SLA) yang ditentukan dapat terpenuhi dengan tingkat rata-rata keberhasilan pengiriman mencapai 97% setiap bulannya.

Baca Juga: Kinerja SiCepat Ekspress semakin ciamik di masa pandemi

Selain produk HaLu, SiCepat juga menawarkan produk-produk yang terjangkau dan lebih ekonomis, seperti GOKIL (Cargo Kilat mulai dari harga 25 ribu) dan SIUNTUNG sehingga masyarakat dapat bebas belanja online tanpa harus terbebani dengan ongkos kirim yang mahal. "Produk siuntung 10% lebih murah dari regular, sedangkan Halu 40% lebih murah dari regular," katanya.

Wiwin mengungkapkan, secara global tantangan industri logistik adalah bagaimana cost structure bisa sesuai, karena daya beli masyarakat juga menurun, artinya biaya ongkos kirim menjadi salah satu concern bagi masyarakat yang melakukan transaksi pembelian secara online.

Sementara Peluang SiCepat ada pada same day delivery untuk product F&B dan groceries karena masyarakat saat ini sudah menggunakannya sejak pandemi. "SiCepat juga tetap mengedepankan layanan cepat sampai dengan harga terjangkau, agar tetap menjadi solusi terbaik untuk transaksi e-commerce," ujar Wiwin.

Selanjutnya: Harbolnas, SiCepat tawarkan hadiah Rp 3,5 miliar ke para seller di marketplace

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×