kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Sidang kabinet bahas blok Masela diusulkan terbuka


Jumat, 15 Januari 2016 / 12:53 WIB
Sidang kabinet bahas blok Masela diusulkan terbuka


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengusulkan agar sidang kabinet dengan agenda bahasan pengembangan Blok Masela disiarkan secara langsung. Hal itu menyusul masih alotnya pembahasan nasib lapangan gas abadi itu. 

"Kalau bisa saya usulkan nanti sidang kabinetnya live aja nanti di tv sekalian, lebih asyik," ujar Rizal diacara diskusi kebangsaan, Jakarta, Kamis (14/1/2016). 

Dia menjelaskan, sebenarnya sidang kabinet membahas Blok Masela sudah digelar beberapa hari lalu. Namun, Presiden Jokowi belum mengambil keputusan dan memberikan kesempatan sidang kabinet untuk membahas hal serupa. 

Rizal menceritakan, dalam sidang kabinet pertama, ada tiga orang yang mendukung pengembangan Blok Masela dengan membangun kilang gas alam cair (LNG) di tengah laut (floating) atau offshore. 

Ketiga orang itu yakni Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Menteri Ristek Dikti Muhammad Nasir, dan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi. 

Sementara itu, Rizal Ramli sebagai menteri koordinator yang membawahi Kementerian ESDM justru mendukung pengembangan Blok Masela dengan membangun kilang LNG di darat atau onshore. 

Menurut dia, ketiga orang yang disebutkan terus mendukung pembangunan floating dengan membayar konsultan asing. 

Padahal, tutur Rizal, pihaknya justru menggunakan konsultan lulusan ITB yang tidak dibayar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×