kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sierad dan Charoen seriusi bisnis ritel


Senin, 19 Mei 2014 / 09:38 WIB
Sierad dan Charoen seriusi bisnis ritel
ILUSTRASI. Hanabi Revamp 2022: Penjelasan Skill, Rekomendasi Item, Battle Spell & Emblem


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Sebagai produsen sekaligus pemasok produk olahan ayam, para pebisnis  mulai merambah gerai penjualan yang dikelola sendiri. Tujuannya sudah barang tentu untuk memperluas pasar. Sejauh ini, produk olahan ayam sudah dipasarkan di gerai ritel moderen.

Tengok saja gerai BelMart, milik PT Sierad Produce Tbk (SIPD). Saat ini, Sierad sudah mempunyai 14 gerai BelMart yang seluruhnya berlokasi di areal Jabodetabek.
Aryo Widiwardhono, Managing Director Food Division Sierad Produce mengatakan bahwa bisnis ritel BelMart masih menjanjikan kedepannya. Untuk itu, perusahaan punya rencana ekspansi untuk menambah gerai BelMart.

Sayang, Aryo tidak bersedia menjelaskan target jumlah penambahan gerai BelMart ini. Yang jelas, lokasinya masih berada di sekitar Jabodetabek. Adapun nilai investasi satu gerai berkisar antara Rp 250 juta sampai Rp 450 juta diluar lahan. "Kami memang ada rencana ekspansi gerai dan sedang mencari lokasi yang bagus," katanya ke KONTAN, Minggu (18/5).

Ekspansi BelMart memang masih berkutat di Jabodetabek yang banyak terdapat perumahan. Lantaran perusahaan ini ingin menyasar rumah tangga. Apalagi saat ini Sierad baru memiliki rumah pemotongan ayam di Jonggol Bogor, yakni PT Bellfood Indonesia yang mempunyai kapasitas produksi 20.000 ton per tahun.

Letak rumah pemotongan ayam terbilang penting bagi Sierad. Soalnya, perusahaan ini juga menjual daging segar di BelMart. "Produk ini jadi salah satu produk andalan kami," timpalnya.

Sejauh ini, kata Aryo, BelMart menjual tidak kurang dari 60 macam produk dimana sekitar 70% berupa produk olahan ayam.

Lewat langkah ekspansi ini, Sierad menargetkan penjualan produk olahan ayamnya secara total, yang melibatkan juga penjualan di gerai ritel moderen, bisa tumbuh 15%-20% sampai akhir tahun ini.

Kontribusi masih kecil

Meski bertumbuh, Aryo menimpali bawah kontribusi dari bisnis gerai ritel milik sendiri ini masih terbilang kecil, yakni sekitar 5%. Sebagian besar masih dipasok dari bisnis pembibitan ayam dan pakan ternak.

Sedangkan pesaing terberat Sierad yakni PT Charoen Phokpand Tbk terbilang gencar dalam mengembangkan gerai produk olahan ayam merek sendiri. Dengan bendera Prima Fresh, hingga kini tercatat sudah lebih dari 50 gerai Prima Fresh yang berdiri. sebagian besar, sama seperti BelMart, masih berkutat di wilayah Jabodetabek.

Menurut Hardjanto Kartika, Sekretaris Korporat Charoen Phokpand, untuk bisa memasok ke gerai Prima Fresh, pihaknya memanfaakan fasilitas produksi makanan olahan yang ada di Serang, Salatiga, Surabaya dan Medan. Di samping itu, Charoen juga sudah memiliki sekitar 1.200 agen pemasar yang sebagai mata rantai distribusi segala produk olahan ayam.

Sejauh ini, kata Hardjanto, kontribusi penjualan ritel sekitar 60% didapat dari pulau Jawa. Namun, Hardjanto masih enggan mengungkapkan target bisnis dari Prima Fresh ini termasuk kontribusi bagi bisnis Charoen Phokpan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×