Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dari hasil penelitian Microsoft dan IDC di awal 2018, dari 79% perusahaan di Indonesia yang tengah mengalami proses transformasi digital, hanya 7% yang memiliki strategi transformasi digital secara menyeluruh, atau setidaknya sepertiga pendapatan mereka berasal dari produk dan layanan digital. Untuk itu, pemahaman mengenai seni pengolahan data saat ini masih sangat diperlukan.
Sedikitnya kesadaran akan pentingnya pengolahan data menginisiasi Yovita Surianto, Manager Skystar Ventures Tech Incubator UMN bersama PHI Integration mendirikan DQLab, yaitu sebuah program belajar data science online menggunakan beragam projek riil dan dataset yang mencerminkan kebutuhan industri.
“Dengan adanya DQLab, kami yakin semua kalangan dapat mempelajari ilmu pengolahan data dengan cara yang tepat”, ujarnya dalam keterangan tertulis (1/10).
Ia mengklaim keunggulan DQLab ada 2. "Pertama DQLab fokus ke studi kasus di Indonesia karena dataset selama ini banyak yang terlalu scientific. Kedua, DQLab juga fokus ke dalam penerapan algoritma, karena DQLab percaya setelah penerapan algoritma bisa maka pilihan R atau Python sudah lebih gampang”, ujarnya.
Selain itu, program DQLab dikemas semudah mungkin dengan menggunakan sistem pembelajaran guided learning dan Project Based Learning. Sehingga memungkinkan peserta untuk mendapatkan berbagai tutorial implementasi data science mulai dari tahapan persiapan data, pembersihan data, visualisasi data, dan implementasi Machine Learning untuk melakukan predictive modeling.
Saat ini, ada ratusan komunitas Data Enthusiasts yang tersebar di seluruh Indonesia, Vietnam, dan Saudi Arabia dengan latar belakang profesi dan bidang seperti business analyst, programmer, auditor, dosen, mahasiswa, hingga pelajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News