kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Smelting Gresik kantongi izin ekspor


Kamis, 09 Maret 2017 / 10:51 WIB
Smelting Gresik kantongi izin ekspor


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memberikan rekomendasi ekspor anoda slime atau lumpur sisa pengolahan konsentrat tembaga bagi PT Smelting Gresik dengan kuota 2.149 ton per tahun. Anode slime merupakan bahan baku yang dapat diproses lebih lanjut menjadi dore. Kemudian diproses lebih jauh lagi untuk dijadikan produk akhir berupa logam mulia, emas dan perak.

Dengan kegiatan ekspor itu, PT Smelting Gresik bisa kembali melakukan pengolahan konsentrat tembaga. Konsentrat ini menumpuk di stockpile atau gudang penyimpanan sebanyak 60.000 ton konsentrat tembaga.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menyatakan, pihaknya sudah mengeluarkan rekomendasi ekspor setahun ini sejak Selasa (7/3). Pemberian kegiatan ekspor itu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 1/2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Setiap perusahaan yang melaksanakan kegiatan ekspor wajib melakukan pemurnian dan pengolahan di dalam negeri.

Bambang bilang, PT Smelting berkomitmen membangun pengolahan smelter anoda slime bekerjasama dengan PT Aneka Tambang (Antam) di Pulogadung, Jakarta Timur. Asal tahu saja, Antam, PT Smelting dan PT Freeport Indonesia (PTFI) telah melakukan memorandum of understanding (MoU) perihal kerjasama tersebut.

Bentuk kerjasama mereka adalah, Freeport menyuplai konsentrat ke PT Smelting. Kemudian konsentrat tersebut diolah dengan smelter PT Smelting, yang nanti menghasilkan produk sampingan berupa anoda slime.

Anoda slime itu akan diberikan ke smelter anoda slime yang akan dibangun Antam di Pulogadung. "Jadi yang dikasih rekomendasi itu Smelting Gresik, kalau Antam tak punya anoda slime," kata Gatot.

Sementara untuk produk mineral lain, seperti nikel kadar rendah maupun ore bauksit, belum ada yang mengajukan rekomendasi ekspor. Sayang, Wakil Presiden Direktur PT Smelting Gresik, Prihadi Santoso enggan menjawab pertanyaan KONTAN.

Produk anoda slime milik Smelting Gresik dijual ke Jepang sebanyak 2.000 ton per tahun. Dari situ, perusahaan Jepang bisa menghasilkan 20 ton emas.

Terkait rekomendasi ekspor yang sudah diberikan kepada Smelting Gresik, mestinya kegiatan pengolahan konsentrat tembaga di PT Smelting Gresik kembali berjalan. Dengan demikian Freeport bisa kembali melakukan pengapalan konsentrat, yang saat ini menumpuk di stockpile miliknya sebanyak 135.000 ton konsentrat.

Seperti diketahui, Freeport Indonesia wajib menyerap 40% konsentrat tembaganya dari kapasitas produksi sekitar 2,5 juta ton. Jurubicara Freeport Riza Pratama menyatakan, untuk 40% konsentrat itu masih belum dilakukan pengapalan. "Kami berharap segera berjalan," tandasnya, kepada KONTAN, Rabu (8/3).

Jaminan suplai

Sementara itu, PT Aneka Tambang Tbk saat ini masih terus menyiapkan proyek smelter anoda slime hasil kerjasama Smelting dan Freeport. Sekretaris Perusahaan Antam Trenggono Sutioso mengatakan, prinsipnya, BUMN ini siap membangun smelter begitu ada kesepakatan jaminan suplai anoda slime dari Smelting. Sebab sejauh ini produk itu masih diekspor oleh PT Smelting.

Antam siap membangun smelter anoda slime berkapasitas 6.000 ton per tahun dengan investasi US$ 120 juta. Dana pembangunan dari rights issue perusahaan. Juga termasuk Penanaman Modal Negara (PMN) yang diterima oleh Antam.

Sambil menunggu proyek smelter, Trenggono, menjelaskan, pihaknya masih mempersiapkan administrasi dan menunggu arahan pemerintah soal ekspor nikel kadar rendah. " Untuk bijih nikel masih menunggu," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×