Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Tedy Gumilar
JAKARTA. Teka-teki soal tujuan aksi korporasi teranyar PT Summarecon Agung Tbk terjawab juga. Pengembang properti itu berniat membangun kota mandiri di Bogor mulai 2015 mendatang. Lokasinya berada di lahan milik dua perusahaan yang mereka akuisisi 20 September 2013 lalu.
Pada 24 September 2013, Summarecon mengumumkan, telah mengakuisisi dua anak usaha Colliman Limited. Keduanya diambil alih lewat PT Inovasi Jaya Properti.
Anak usaha Summarecon itu mengambil-alih 40,8% saham PT Kencana Jayaproperti Agung (KPA) senilai Rp 125,72 miliar. Mereka juga membeli 40,8% saham PT Kencana Jayaproperti Mulia (KPM) senilai Rp 159,07 miliar. Dus, nilai investasi secara keseluruhan mencapai Rp 284,79 miliar.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Summarecon, Yong King Ching, menuturkan, transaksi dilakukan untuk menambah landbank perusahaan. KPM dan KPA memiliki lahan seluas 2.510.864 meter persegi (m²) atau 251 hektare (ha) di Bogor.
Transaksi itu merupakan tahap pertama. Sedangkan transaksi tahap kedua akan dilakukan pada tahun depan. Dus, kepemilikan saham Summarecon di KPM dan KPA, kemungkinan bisa bertambah. Begitu pula dengan cadangan lahan mereka.
Menurut Presiden Direktur Summarecon, Johanes Mardjuki, luas lahan yang dibidik di Bogor berkisar antara 300 ha hingga 400 ha. "Luas lahan yang akan dibeli di tahap kedua tergantung proses pembebasannya," ujar dia kepada KONTAN, Jumat (27/9). Namun dia enggan menyebut besaran investasi yang disiapkan untuk tahap kedua.
Rencana Summarecon adalah mendirikan kota mandiri di atas lahan di Bogor yang dimulai pada 2015 mendatang. Johanes menjelaskan, kota mandiri tersebut akan mengadopsi konsep tiga kota mandiri Summarecon, yaitu Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, dan Summarecon Bekasi. Nantinya, di atas kota mandiri akan berdiri perumahan, ruko, mal, hotel, dan perkantoran.
Kota mandiri Bandung
Selain di Bogor, Summarecon juga akan membangun kota mandiri di Bandung. Rencananya proyek tersebut akan dimulai pada 2014. Jika pengembangan proyek di Bogor dilakukan melalui joint venture, Summarecon memilih untuk berekspansi ke Bandung sendirian.
Untuk keperluan itu, sampai saat ini mereka terus melanjutkan pembelian lahan di kawasan Bandung Timur.
Sayangnya, Johanes menolak memberi tahu investasi yang sudah dikeluarkan untuk membeli lahan di kawasan tersebut. "Saat ini sudah hampir 200 ha yang sudah dibebaskan. Itu sudah cukup," ungkap Johanes.
Namun Johanes belum bisa memaparkan rencana detil kota mandiri di Bogor dan Bandung. Alasannya, master plan belum selesai disusun. Yang jelas, melihat luas lahan cukup besar, dia mempekirakan pengembangan akan memakan waktu hingga sepuluh tahun lamanya.
Dengan tambahan dari Bogor dan Bandung, cadangan lahan Summarecon saat ini kurang lebih 1.500 ha. Yang terbesar berada di Summarecon Serpong seluas 550 ha dan Summarecon Bekasi 200 ha. Sedangkan landbank di Kelapa Gading tinggal seluas 10 ha. Karena keterbatasan lahan itu, Johanes bilang, ekspansi Summarecon di Kelapa Gading akan mengarah ke proyek properti bertingkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News