kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,80   -12,69   -1.37%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal Investasi Telkomsel di Go To, Pengamat Ini Bilang Sudah Tepat


Selasa, 12 Juli 2022 / 19:30 WIB
Soal Investasi Telkomsel di Go To, Pengamat Ini Bilang Sudah Tepat
ILUSTRASI. GoTo, perusahaan hasil merger antara aplikasi ride hailing Gojek dan e-commerce Tokopedia. Pengamat menilai, investasi Telkomsel di Go To merupakan strategi partnership yang dapat mendukung kemajuan bisnis ke depan.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Investasi Telkomsel ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengundang polemik. Bahkan, sampai ke ranah politik dengan terbentuknya Panitia Kerja (Panja) GoTo di Komisi VI DPR RI.

Pengamat Pasar modal Fendi Susiyanto menilai, investasi yang dilakukan Telkomsel di Go To merupakan strategi partnership yang dapat mendukung kemajuan bisnisnya ke depan.

“Saya lihat ini bentuk strategi parnership yang bisa mendukung bisnis inti Telkomsel ke depan. Salah satunya menyasar Gojek yang sekarang merger dengan Tokopedia,” kata Fendi dalam diskusi daring, Selasa (12/7).

Menurutnya, strategi ini memang sudah seharusnya dilakukan Telkomsel.

Apalagi, industri telekomunikasi di dunia dalam dua tahun terakhir telah mengalami perlambatan pertumbuhan pendapatan. Sehingga perlu berinvestasi ke perusahaan digital yang dapat menopang bisnis utamanya.

Baca Juga: Take Rate Gojek Tokopedia (GOTO) Naik di Kuartal I 2022 Tapi Bakal Sulit Bertumbuh

Kata Fendi, pertumbuhan industri telekomunikasi pada 2020 hanya 3,5% dan di tahun 2021 cuma tumbuh sekitar 2,8%.

"Jadi kalau perusahaan telekomunikasi tidak melakukan perubahan secara signifikan di dalam strategi bisnisnya, tentu dia akan lebih banyak stable pertumbuhanya,” terang Fendi.

Fendi menilai, apa yang dilakukan Telkomsel dengan berinvestasi ke Go To sudah tepat. Kolaborasi akan menjadi tren bisnis ke depan. Baik itu antara perusahaan telekomunikasi dengan perusahaan digital maupun dengan perusahaan teknologi informasi.

Bahkan, menurut Fendi, model investasi seperti ini sudah dilakukan perusahaan telekomunikasi dunia, dengan melakukan akuisisi atau merger dengan perusahaan digital agar bisa memberikan keuntungan lebih besar.

“Telkom Group memang sudah seharusnya melakukan strategi bisnis diluar bisnis utamanya. Dan Go To sudah memiliki ekosistem yang matang,” imbuhnya.

Baca Juga: Take Rate Gojek Tokopedia (GOTO) dan Bukalapak (BUKA) Berpotensi Terus Tumbuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×