kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal mitra Pertamina di Blok Rokan, Ahok: Sejumlah pihak sudah nyatakan minat


Senin, 14 Desember 2020 / 06:10 WIB
Soal mitra Pertamina di Blok Rokan, Ahok: Sejumlah pihak sudah nyatakan minat


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya Pertamina menjaga produksi di Blok Rokan saat alih kelola pada Agustus 2021 mendatang, pencarian mitra jadi salah satu strategi.

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan, sejumlah pihak telah menyatakan minat untuk menjadi mitra perusahaan migas pelat merah tersebut.

"Sudah ada beberapa yang ajukan," ungkap Ahok kepada Kontan.co.id, Minggu (13/12).

Kendati demikian, Ahok masih enggan merinci perusahaan mana saja yang telah mengajukan proposal untuk menjadi mitra Pertamina.

Sebelumnya, Ahok mengungkapkan pihaknya membuka opsi kerjasama bagi para investor untuk lini bisnis hulu hingga hilir di Pertamina khususnya untuk sejumlah blok migas yang dikelola Pertamina termasuk Blok Rokan.

Baca Juga: Gencar ekspansi, Medco Energi (MEDC) intip peluang kerjasama dengan Pertamina

Ahok bilang saat ini Pertamina menguasai sekitar 86 blok migas dan semuanya terbuka untuk mitra strategis. 

"Termasuk Rokan, Pertamina siap partnership baik dengan perusahaan nasional maupun internasional," ujar Ahok dalam 2020 International Convention On Indonesian Upstream Oil & Gas yang diselenggarakan virtual Rabu (2/12).

Ahok melanjutkan, demi mencapai tujuan tersebut maka pihaknya butuh dukungan pemerintah untuk setidaknya dapat melepas hak partisipasi (Participating Interest/PI) setidaknya hingga menyisakan sekitar 50% pada sejumlah blok migasnya.

Ahok memastikan ke depannya Pertamina tak akan lagi masuk dan mengelola, mengeksplorasi dan eksploitasi blok migas baik di dalam maupun di luar negeri sendirian tanpa ada mitra. 
"Pertamina oke dengan porsi minoritas dan oke dengan posisi non operator saham dengan waktu (pelaksanaan) 5 tahun-10 tahun. ini opsi yang dapat didiskusikan kemudian waktu," terang Ahok.

Ia optimistis langkah ini dapat membuat target produksi 1 juta barel per hari (bph) tercapai pada 2030 mendatang.

Selain opsi kerjasama sektor hulu, Ahok menilai para investor juga dapat bekerjasama dengan Pertamina pada sisi midstream, downstream hingga sisi logistik dan supply chain.

Selanjutnya: SKK Migas sambut positif rencana Pertamina mencari mitra guna mengelola blok migas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×