kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal RUPTL 2020-2029, APLSI berharap bauran energi terbarukan diperbesar


Jumat, 08 Januari 2021 / 14:58 WIB
Soal RUPTL 2020-2029, APLSI berharap bauran energi terbarukan diperbesar
ILUSTRASI. Dalam draf RUPTL, pemerintah menargetkan porsi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% dari total bauran energi di tahun 2025.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) akan segera diterbitkan oleh pemerintah. Dalam draf RUPTL yang diterima Kontan.co.id, pemerintah menargetkan porsi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% dari total bauran energi nasional di tahun 2025 serta di tahun 2029.

Porsi EBT memang cenderung stagnan dalam sembilan tahun mendatang. Kondisi berbeda terjadi pada energi batu bara. Dalam hal ini, pemerintah menargetkan porsi batubara sebanyak 60,7% di tahun 2025 dan 65% di tahun 2029 nanti.

Berkaca pada proporsi bauran energi tersebut, maka kebutuhan tambahan kapasitas PLTU batu bara di dalam RUPTL 2020—2029 mencapai 19.050 MW (45,6%). Kemudian, tambahan kapasitas untuk PLTG/PLTMG/PLTGU sebesar 8.434 MW (20,2%), PLTA/PLTM sebesar 7.976 MW (19,1%), PLTP sebesar 3.552 MW (8,5%), dan pembangkit EBT lain sebesar 2.763 MW (6,6%).

Baca Juga: Ini kata asosiasi energi surya dan panas bumi terkait isi draf RUPTL 2020-2029

Ketua Asosiasi Perusahaan Listrik Swasta Indonesia (APLSI) Arthur Simatupang menilai, bauran energi terbarukan sudah semestinya ditingkatkan. Hal ini mengingat realisasi pembangkit EBT masih cenderung rendah. “Investasi akan meningkat tinggi apabila diberikan insentif dan kemudahan partisipasi energi terbarukan," ujar dia, Kamis (7/1).

Sebagai informasi, hingga akhir tahun 2020, jumlah kapasitas pembangkit listrik EBT yang terpasang di Indonesia tercatat sebesar 10.467 MW. Sedangkan pada tahun 2021, pemerintah menargetkan jumlah kapasitas pembangkit EBT sebesar 12.009 MW.

Arthur menyebut, tantangan dalam pembangunan pembangkit listrik akan terus ada di tengah kondisi pandemi Covid-19. Akibatnya, perencanaan pembangunan yang tadinya matang menjadi lebih sulit diprediksi.

“Pelaku usaha listrik terus mencermati setiap perkembangan, namun akan tetap berkomitmen menyelesaikan proyek yang sudah disepakati sebelumnya,” ungkap dia.

Selanjutnya: Realisasi kapasitas pembangkit EBT di Indonesia hingga akhir 2020 capai 10.467 MW

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×