Reporter: Nadia Citra Surya | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tiga perusahaan software lokal bergabung dengan Business Software Alliance (BSA). Mereka adalah PT Collega Inti Pratama, PT Pesona Edu dan PT Mitrais. Dus, kini, anggota BSA di Indonesia telah mencapai tujuh perusahaan.
"Dengan tujuh anggota lokal ini, Indonesia menjadi negara terbanyak yang memiliki anggota lokal," ujar Donny A. Sheyoputra, perwakilan BSA Indonesia.
Mereka pun berharap, banyaknya jumlah anggota yang bergabung bisa memperbesar penetrasi pasar di tengah maraknya software bajakan atau software ilegal.
Pebisnis piranti lunak ini melihat, potensi bisnis software di Indonesia masih benar-benar menjanjikan. Pasalnya, jutaan perusahaan berskala kecil dan menengah hingga ratusan ribu sekolah siap menyerap berbagai produk piranti lunak ini.
M. Ismail Thalib, Presiden Direktur PT Zahir International yang juga merupakan salah satu anggota lokal Business Software Alliance (BSA) mengatakan, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah salah satu pangsa pasar yang menjanjikan untuk bisnis software di Indonesia. "Jumlah UKM di Indonesia itu ada 40 juta perusahaan," ucap Ismail.
Indra Sosrodjojo, CEO PT Andal Software berpendapat, kebutuhan software di Indonesia seharusnya bisa dipenuhi oleh vendor software lokal. "Dari 500 industri TI Indonesia yang masuk untuk jualan produk software cuma 20%," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News