Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengatakan, pihaknya bakal memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak baik BUMN dan swasta dalam mewujudkan program 3 juta rumah besutan Presiden Prabowo Subianto.
Adapun salah satu perusahaan pelat merah yang digaet adalah Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas),
"Kita harus fokus dan kompak dalam menyelesaikan persoalan sosial housing. Kebutuhan hunian layak adalah hak dasar masyarakat, dan pemerintah bersama para mitra harus bergerak cepat dalam merealisasikannya," ujar Fahri melalui keterangan resmi, Senin (17/3).
Baca Juga: Perumnas Kembangkan Hunian Subsidi dengan Skema FLPP di Samesta Pasadana
Fahri meminta agar Perumnas dapat terus memikirkan masalah social housing seperti yang dimandatkan oleh Presiden Prabowo, sehingga turut berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi 8%, pengentasan kemiskinan, dan pembukaan lapangan kerja
Menurutnya, salah satu isu yang harus dituntaskan dalam permasalahan perumahan di Indonesia adalah menelurkan kebijakan komprehensif, di mana dalam pelaksanaannya tidak boleh ada hambatan untuk merealisasikan rumah bagi rakyat.
"Kita harus memastikan bahwa kebijakan perumahan bersifat holistik, mencakup sisi suplai dan demand, serta didukung oleh percepatan regulasi yang diperlukan. Artinya, Program 3 Juta rumah ini sudah tepat untuk dilaksanakan. Saat ini yang mesti kita lakukan adalah percepatan pembangunan perumahan dan menyiapkan regulasi-regulasi percepatannya untuk mengurangi backlog perumahan," katanya.
Baca Juga: Agung Podomoro Optimistis Program 3 Juta Rumah Berdampak Positif ke Pasar Properti
Sementara itu, Direktur Perumnas, Budi Saddewa mengatakan pihaknya telah menyiapkan sekitar 1.575,64 hektare (Ha) dengan potensi pembangunan 150.152 unit hunian di seluruh Indonesia.
Dia menyebut, salah satu proyek strategis yang sedang dikembangkan adalah Blok K Pulogebang, Jakarta Timur, yang mencakup lahan 3,1 Ha untuk pembangunan enam tower, terdiri dari dua rumah susun (rusun) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan empat rusun apartemen sederhana milik (anami) dengan total 5.941 unit.
"Saat ini kami sudah siapkan lokasi-lokasi yang bisa dibangun oleh Kementerian PKP ataupun investor. Di Jabodetabek sendiri kami sudah menyiapkan 5 titik, di antaranya berlokasi di Kemayoran dan Pulo Gebang," terangnya.
Baca Juga: Pembiayaan 3 Juta Rumah Disarankan Melalui Mekanisme Pasar Bukan BI, Ini Alasannya
Lebih lanjut, Budi mengatakan, terdapat empat langkah strategis yang menjadi fokus utama yang dilakukan oleh pihaknya. Yakni, pengembangan kawasan perumahan skala besar, penataan kawasan kumuh secara vertikal, pembangunan hunian berbasis Transit-Oriented Development (TOD), serta pengembangan hunian vertikal perkotaan.
Selanjutnya: Incar Dana IPO Rp 379,76 Miliar, Fore Kopi (FORE) Bakal Getol Tambah Gerai
Menarik Dibaca: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja dan Sekitarnya Hari Ini Rabu 19 Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News