kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sona Topas incar gerai terminal 3 Soekarno-Hatta


Rabu, 25 Mei 2016 / 11:19 WIB
Sona Topas incar gerai terminal 3 Soekarno-Hatta


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Sona Topas Tourism Industry Tbk ingin menambah gerai duty free shop atau toko bebas bea. Perusahaan tersebut mengincar lokasi di terminal 3 bandar udara (bandara) Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Saat ini Sona Topas sedang mengikuti lelang area komersial yang digelar oleh PT Angkasa Pura II. Jadwal pengumuman pemenang lelang tersebut pada Juni atau Juli 2016 nanti. 

"Kalau dipercaya Angkasa Pura, kami akan memiliki toko baru di Terminal 3 bandara Soekarno Hatta," ungkap Wong Budi Setiawan, Presiden Direktur PT Sona Topas Tourism Industry Tbk, Selasa (24/5).

Jika Sona Topas keluar sebagai pemenang lelang, cabang toko bebas bea mereka akan bertambah. Sejauh ini mereka sudah menancapkan bisnis di Bali, Jakarta dan Medan Sumatera Utara.

Bagi Sona Topas, lelang area komersial di terminal 3 bandara Soekarno Hatta sangat penting. Mengingat, sejauh ini bisnis toko bebas bea adalah kontributor terbesar perusahaan itu.

Tambahan lagi, Sona Topas tak memiliki rencana ekspansi lain pada tahun ini. Perusahaan berkode SONA di Bursa Efek Indonesia tersebut menilai, kondisi perekonomian Indonesia masih melambat. 

Catatan Sona Topas, kinerja mereka sangat bergantung pada kondisi industri pariwisata. "Kalau ke depan keadaan tourism membaik, maka berbanding lurus kinerja perseroan pun membaik," kata Wong.

Oleh karena itulah, Sona Topas hanya menargetkan kinerja sama dengan tahun 2015. Pendapatan Sona Topas tahun lalu Rp 1,43 triliun.

Mengintip laporan keuangan kuartal I-2016, pendapatan Sona Topas turun 2,94% menjadi Rp 360,18 miliar. Bisnis toko bebas bea menjadi kontributor terbesar yakni Rp 331,59 miliar, atau 92,06% terhadap total pendapatan. 

Sisa kontribusi pendapatan berasal dari bisnis usaha perjalanan dan toko ritel. Masing-masing bisnis itu berkontribusi Rp 72,66 miliar dan Rp 28,51 miliar.

Susan Liwang, Direktur Keuangan PT Sona Topas Tourism Industry Tbk menjelaskan, penyebab pendapatan kuartal I-2016 terkoreksi lantaran kunjungan turis asing belum signifikan. Terutama kunjungan turis asal China yang menjadi andalan Sona Topas.

Untuk itu, Sona Topas akan berupaya mendorong kinerja biro jasa mereka demi menggaet lebih banyak turis ke dalam negeri. "Fokus kami di toko bebas bea dan ritel," kata Susan.

Sembari berupaya memikat turis asing, Sona Topas akan merenovasi salah satu lapak bebas bea di Bali. Patut dicatat, ini adalah rencana mereka yang tertunda pada tahun lalu. 

Toko bebas bea itu adalah Bali Galleria yang berada di kawasan Kuta. Perusahaan tersebut menyiapkan dana internal senilai US$ 10 juta untuk memenuhi keperluan renovasi tersebut.

Kembali mengintip laporan keuangan kuartal I-2016, Bali adalah penyumbang pendapatan terbesar bagi Sona Topas. Pendapatan dari bisnis di Bali sebesar Rp 331,44 miliar. Sisa pendapatan dari bisnis di Jakarta dan Medan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×