Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) hampir rampung menyelesaikan pembangunan rumah sakit di Ibu Kota Nusantara (IKN).
CFO Mayapada Healthcare Group Mark Lee Kristomo menyampaikan pihaknya telah menyelesaikan groundbreaking RS Mayapada pada 1 November 2023 lalu di IKN. SRAJ menargetkan rumah sakit sudah dapat beroperasi pada semester II 2024 ini.
"Pembangunan RS di IKN telah berjalan dan targetnya sudah beroperasi pada semester II 2024. Prospek bisnis rumah sakit masih sangat positif dan kami bergerak secara organik di IKN. Pangsa pasar rumah sakit masih sangat bagus," paparnya saat public expose insidentil yang berlangsung virtual, Rabu (21/2).
Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Siapkan Capex Rp 300 Miliar-Rp 500 Miliar di 2024
Tak hanya pembangunan RS di IKN, Perseroan juga tengah mengebut pembangunan rumah sakit di Jakarta Timur, RS Mayapada. Pembangunan telah berlangsung sejak Desember 1013 dan ditargetkan sudah bisa beroperasi pada akhir 2025 atau awal 2026.
Untuk mendukung rencana bisnis ini, emiten Grup Mayapada milik Dato Sri Tahir tersebut menyiapkan dana capex senilai Rp500 miliar tahun 2024. Alokasi pendanaan tersebut, secara mayoritas akan ditempatkan pada pembangunan dua runah sakit di IKN dan Jaktim. Lalu, porsi sebesar 20% hingga 25% akan digunakan pembelian alat kesehatan.
"Dana Rp500 miliar itu total capex anggaran untuk alat kesehatan ada di kisaran 20% hingga 25% dari total, jqdi sekitar Rp125 miliar untuk alat kesehatan," lanjutnya.
Saat ini SRAJ memiliki total 6 rumah sakit di Tangerang, Jakarta Selatan, Bogor, Jakarta (Kuningan), Surabaya, dan Bandung dengan total 1.120 tempat tidur, dan luas lahan 88.916 m2.
Dengan rencana bisnis ini, SRAJ diperkirakan menambah rumah sakitnya menjadi 7 unit di 2024. Dalam jangka waktu hingga 2027, SRAJ menargetkan dapat membangun 10 unit hingga 12 unit rumah sakit dengan kapasitas 2.200 tempat tidur.
Sementara itu, pada kuartal III 2023 lalu SRAJ mencatat kenaikan pendapatan 77,15% di angka Rp1,81 triliun dari Rp1,40 triliun pada periode yang sama tahun 2022.
Namun, beban langsung perseroan membengkak menjadi Rp1,29 triliun dibanding periode sama 2022 sebesar Rp987,81 miliar. Alhasil, SRAJ masih membukukan rugi bersih Rp39,62 miliar pada 9 bulan 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News