kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Pertiwi Sejati menargetkan penjualan Rp 3 triliun tahun depan


Senin, 26 November 2018 / 18:36 WIB
Sri Pertiwi Sejati menargetkan penjualan Rp 3 triliun tahun depan
ILUSTRASI. Pemasaran properti pengembang SPS group


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sri Pertiwi Sejati (SPS) Group masih akan terus mendukung program sejuta rumang yang dicanangkan pemerintah dengan fokus membangun rumah subsidi yang diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tahun depan, pengembang ini menargetkan akan bangun 15.000 unit rumah.

Dari sisi nilai, SPS Group menargetkan penjualan sekitar Rp 2,5 triliun- Rp 3 triliun. Sekitar 70% dari target tersebit masih akan berasal dari rumah subsidi dan sisanya dari penjualan rumah-rumah murah non subsidi.

Untuk mendukung target tersebut, perusahaan ini tidak hanya akan mengandalkan pengembanga di proyek-proyek eksisting tetapi juga akan merilis proyek baru di dua lokasi.

Asmat Amin, Managing Director SPS Group mengatakan, dua proyek baru tersebut akan dibangun di Karawang dan di Purwakarta. Di dua lokasi tersebut nantinya akan dikembangkan puluhan ribu rumah yang sebagian besarnya adalah rumah subsidi. "Lahan dua proyek tersebut luamayan gede," katanya pada Kontan.co.id, Jumat (23/11).

Sementara tahun ini, SPS Group masih yakin bisa membangun 12.000 unit. Sementara hingga Oktober 2017, perusahaan telah berhasil membangun sekitar 7.500 an unit rumah. Asmat optimis target tercapai karena saat ini masih ada 3.200 unit yang siap akad kredit dan dtambah 2.200 unitan yang sudah mau selesai dibangun.

Tahun ini, SPS Group mengandalkan penjualan di lima proyek. Pertama, Grand Subang Residence dengan luas lahan 30 hektar (ha) dengan total 2.800 unit, Villa Kencana seluas 30 ha, Grand Vista Cikarang 160 ha, Grand Cikarang City II 200 ha yang rencananya akan dikembangkan menjadi 15.000 rumah, dan proyek superblok Chadstone Cikarang.

Grand Cikarang City II merupakan proyek terbaru yang dikembangkan SPS Group tahun ini. Selain mengembangkan rumah subsidi, perusahaan ini juga mengembangkan rumah non subsidi dan area komersial di bagian depan proyek. "Lokasi proyek ini sangst strategis karena di jalan utama Cikarang-Bekasi dan dekat dengan stasiun kereta Gedung Gede," jelas Asmat.

SPS Grup optimis penjualan rumah subsidi tahun depan masih akan tumbuh karena backlog atau kekurangan hunian masih cukup besar walaupun harga rumah subdidi akan dinaikkan. Seperti diketahui Real Estate Indonesia (REI) telah mengusulkan kenaikan harga rumah subdidi naik 10% untuk lima tahun kedepan.

Hingga saat ini, pemerintah belum menetapkan kenaikan harga rumah subdidi untuk tahun 2019. Asmat berharap harga baru tersebut bisa segera diumumkan agar pengembang bisa segera mempersiapkan diri. "Seharusnya Desember 2018 ini diumumkan harganya agar pengemban tidak menahan-nahan diri lagi agar target sejuta rumah tercapai. Sehingga Februari tahun depan sudah mulai bisa akad kredit," kata Asmat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×