Reporter: Aceng Nursalim | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Produsen garmen dan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) siap membangun pabrik pemintalan dan pabrik garmen baru pada kuartal III-2013. Pabrik baru ini berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Welly Salam, Sekretaris Perusahaan Sritex menuturkan, Sritex tengah menyiapkan proses ekspansi pabrik yang diproyeksikan memakan waktu sekitar 15 bulan. Harapannya, pabrik baru ini bisa selesai dibangun dan beroperasi secara komersial pada kuartal IV-2014.
Menurut Welly, pabrik pemintalan benang baru ini akan dibangun di atas lahan seluas 22 hektare, sedangkan pabrik garmen akan dibangun di atas lahan seluas dua hektare. "Pembelian tanah dalam tahap negosiasi akhir. Kami berharap dalam waktu dekat sudah bisa deal," ujar Welly, akhir pekan lalu.
Untuk ekspansi ini, perusahaan itu akan menggelontorkan belanja modal sekitar Rp 2,4 triliun dalam dua tahun mendatang. Welly bilang, hingga saat ini, belanja modal yang sudah terserap sekitar Rp 286,4 miliar. Perinciannya, Rp 279,8 miliar untuk membeli mesin pemintalan. Sisanya Rp 6,6 miliar untuk membeli mesin garmen.
Welly bilang, langkah ini dilakukan lantaran kapasitas produksi Sritex saat ini sudah penuh. Selama ini, kapasitas produksi pabrik pemintalan Sritex mencapai 352.320 bale per tahun. Sementara, pabrik garmen mampu memproduksi 8,2 juta potong per tahun. "Dengan ekspansi ini, kami berharap kapasitas produksi kami meningkat dua kali lipat," katanya.
Artinya, setelah pabrik baru beroperasi kapasitas produksi garmen milik Sritex bisa meningkat menjadi 16 juta potong per tahun. Sedangkan kapasitas produksi pabrik pemintalan bertambah menjadi 700.000 bale per tahun.
Perusahaan berkode emiten SRIL ini menargetkan pangsa pasar ekspor bisa meningkat menjadi 60% pada tahun ini, atau meningkat dari tahun lalu sebesar 54%. Untuk pasar domestik, Sritex berharap bisa meraup 40% dari total pangsa pasar.
Tahun ini, Sritex menargetkan pendapatan Rp 5,14 triliun, naik 24% ketimbang tahun 2012 sebesar Rp 4,11 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News