Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk menargetkan perolehan kontrak senilai Rp 6,8 triliun pada tahun ini. Dari total tersebut, sekitar Rp 3,5 triliun merupakan lungsuran proyek yang belum dikerjakan tahun lalu atau carry over, sedangkan sekitar Rp 3,3 triliun merupakan kontrak baru.
Head of Investor Relation Surya Semesta Internusa Erlin Budiman mengatakan, dari total kontrak baru itu, sekitar Rp 3 triliun akan dipenuhi dari kontrak high rise building. "Kami mengincar kontrak high rise building di sejumlah daerah seperti kawasan Greater Jakarta, Medan, Semarang, Bali dan Surabaya," ujar Erlin, Rabu (22/3).
Sedangkan sisanya sekitar Rp 300 miliar merupakan proyek infrastruktur seperti jalan tol. Perusahaan yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SSIA itu optimistis bisa menggenggam dua kontrak jalan tol pada tahun ini. Namun, Erlin enggan membeberkan ruas jalan tol yang dimaksud.
Target kontrak baru tahun ini meningkat dibandingkan realisasi tahun lalu yang sekitar Rp 2,81 triliun.Sejumlah proyek yang diraih pada 2016 antara lain The Branz BSD, The Rimba Extension, Gedung Pasca Sarjana FK UGM Yogyakarta, Tempo Yogyakarta, Renaissance Nusa Dua serta Hotel dan Apartemen Tentrem Semarang.
SSIA mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 1,5 triliun tahun ini atau naik dibandingkan realisasi tahun lalu yanng sekitar Rp 500 miliar. Mayoritas capex akan digunakan untuk mengakuisisi cadangan lahan atau landbank di Subang. Akuisisi itu mundur dari rencana semula yang ditargetkan tahun lalu.
"Sekarang kami confidence sudah memiliki dana untuk akusisi lahan karena kuartal IV tahun lalu sudah menerbitkan obliggasi senilai Rp 900 miliar," ujar Erlin. Sekitar Rp 1 triliun dana capex akan dialokasikan untuk menggarap proyek properti. Adapun sisanya untuk perhotelan dan konstruksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News