Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Perusahaan otobus PT Steady Safe Tbk tengah menanti kontrak sebagai penyedia sekaligus operator bus Transjakarta. Emiten berkode SAFE ini bersiap menyediakan 116 bus untuk melayani angkutan umum di ibukota dengan sistem pembayaran rupiah per kilometer.
Saat ini manajemen perusahaan ini tengah membahas rancangan perjanjian sebagai operator Transjakarta, dan belum mencapai kesepakatan.
"Pihak Transjakarta sudah kirim draf ke kami lalu kami revisi dan nanti akan kami kirimkan lagi ke mereka," terang John Pieter Sembiring, Direktur Utama PT Steady Safe kepada KONTAN, Senin (27/6).
Dalam hitung-hitungan John, kalau kontrak ini bisa disepakati pada awal bulan nanti, sekitar empat bulan kemudian pihaknya baru bisa mendatangkan armada.
Tahap pertama akan tiba 30 unit bus kemudian setiap bulannya masing-masing 30 unit bus. Ia perkirakan operasional bus ini baru bisa efektif mulai tahun depan.
Sebagai gambaran, harga per kilometer yang sudah disepakati adalah Rp 20.500. Sedangkan untuk pengadaan bus, SAFE sudah anggarkan dana Rp 353,8 miliar atau setiap busnya dihargai Rp 3,05 miliar.
Sumber dana berasal dari pinjaman perbankan atau pihak leasing. "Kami masih lihat mana yang punya bunga ringan itu yang kami pakai," tukasnya.
Sementara untuk target bisnis tahun ini, Steady Safe memproyeksi kinerja perusahaan bakal tidak jauh berbeda ketimbang tahun lalu. Soalnya, perusahaan ini masih mengandalkan pemasukan dari pengoperasian 61 unit bus Transjakarta yang bakal habis masa kontraknya.
Untungnya, Steady Safe masih bisa memanfaatkan kontrak masa tunggu yang masih bisa diperpanjang hingga 12 bulan ke depan.
John bilang, pihaknya bakal memperbaiki armada yang rusak supaya bisa tetap beroperasi di masa tunggu tersebut. SAFE pun sudah menyiapkan dana Rp 3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News