Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo terus berupaya menggenjot kinerja bisnisnya di tahun ini. Dari segi segmen tujuan pasar, produk Spindo menyasar area domestik maupun luar negeri.
Namun sampai saat ini mayoritas penjualan masih diisi oleh pasar dalam negeri. "Memang sejauh ini kami fokus ke pasar domestik," terang Johannes Edward, Investor Relations Spindo kepada Kontan.co.id, Jumat (7/2).
Sebagai gambaran pada kuartal ketiga tahun lalu, penjualan lokal berkontribusi hingga 92% dari total revenue atau senilai Rp 3,32 triliun. Pertumbuhan penjualan pada segmen pasar tersebut sekitar 3,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,21 triliun.
Baca Juga: Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) Ingin Tumbuh 15% di Tahun 2020
Di pasar lokal perusahaan menyasar baik proyek infrastruktur pemerintah maupun pesanan dari pihak swasta. Johannes mengatakan sejauh ini porsi keduanya masih seimbang bagi pendapatan bersih Spindo.
"Proyek swasta maupun pemerintah baik lewat penjualan langsung maupun tidak langsung (porsi) masing-masing 50%," ujarnya. Manajemen enggan mengurai proyek yang dibidik tahun ini, namun yang jelas pipa baja yang diproduksi perseroan jamak digunakan untuk proyek infrastruktur seperti pembangunan pelabuhan sampai proyek properti yang membutuhkan sambungan air.
Sampai dengan kuartal ketiga tahun 2019, penjualan di segmen pasar lokal mayoritas dari produk pipa mekanis sebesar 18% dari total penjualan bersih saat itu atau senilai Rp 615,04 miliar. Penjualan pipa mekanis ini mengalami pertumbuhan 16,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 527,11 miliar.
Selain pasar lokal perusahaan juga mendorong penjualan di tingkat ekspor. Di mana perusahaan menjual ke berbagai negara dan mayoritasnya ialah Amerika Serikat dan Kanada.
Baca Juga: Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) Membidik Pertumbuhan Laba Bersih 15%
Sampai akhir September 2019 kemarin penjualan ekspor mengalami kenaikan tajam sebesar 62%, dari Rp 174,25 miliar di kuartal-III 2018 menjadi Rp 283,42 miliar di kuartal-III 2019. Jenis pipa yang banyak dijual untuk pasar luar negeri ialah pipa hitam dengan kontribusi 83% dari total ekspor saat itu alias senilai Rp 237,61 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News