Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menatap tahun 2025 dengan optimisme, menetapkan strategi pertumbuhan yang berfokus pada konsolidasi bisnis jalan tol dan penguatan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Sepanjang tahun 2024, META berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif meskipun menghadapi tantangan akibat dekonsolidasi entitas jalan tol utama, PT Margautama Nusantara (MUN), dari laporan keuangan perusahaan.
Total aset perusahaan tumbuh sebesar 6,7% secara tahunan (YoY) menjadi Rp4,6 triliun, sementara laba bersih melonjak signifikan sebesar 240,8% YoY menjadi Rp331 miliar – sebagian besar ditopang oleh kontribusi laba dari entitas asosiasi, khususnya sektor jalan tol.
Kinerja MUN tetap menunjukkan pertumbuhan yang solid. Entitas ini membukukan pendapatan usaha sebesar Rp728 miliar, naik 13% dari tahun sebelumnya, serta laba tahun berjalan sebesar Rp377 miliar, tumbuh hampir 244% dibanding 2023.
Baca Juga: BEI Buka Suspensi Saham Nusantara Infrastructure (META) di Pasar Negosiasi
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan volume lalu lintas dan penyesuaian tarif di Jalan Tol Pondok Aren–Serpong (BSD) dan jalan tol di Makassar melalui PT Makassar Airport Network (MAN).
Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk, Ramdani Basri menjelaskan bahwa strategi utama pada 2025 mencakup konsolidasi menyeluruh terhadap seluruh bisnis terkait jalan tol yang dimiliki oleh perusahaan, mulai dari pengelolaan aset tol, investasi, pengembangan area layanan (rest area), hingga konstruksi proyek baru.
“Kami percaya bahwa kolaborasi antarunit bisnis serta pendekatan inovatif dan berkelanjutan akan menjadi kunci untuk terus bertumbuh. Meskipun tantangan global terus ada, kami tetap optimis terhadap prospek jangka panjang perusahaan,” ujar Ramdani dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Jumat (18/4).
Selain jalan tol, NI juga mencatat pertumbuhan di sektor lain. PT Potum Mundi Infranusantara (POTUM) dan PT Energi Infranusantara (EI), masing-masing menyumbang Rp8 miliar dan Rp15 miliar terhadap laba bersih perusahaan. Pendapatan dari sektor non-tol tumbuh 3% YoY, mencerminkan arah positif diversifikasi usaha NI.
Akuisisi strategis 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) juga turut memperkuat posisi grup dalam ekosistem infrastruktur nasional, menjadi bagian dari upaya jangka panjang perusahaan dalam memperluas portofolio dan meningkatkan pelayanan publik, termasuk melalui kampanye inovatif seperti #TolnyaMakassar.
Baca Juga: Ini Persiapan Nusantara Infrastructure (META) Sambut Periode Ramadan & Lebaran 2025
Selanjutnya: Aplikasi Kasir Online Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
Menarik Dibaca: 5 Obat Tradisional Asam Urat Alami yang Layak Dicoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News