Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen garmen, PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) masih terus mengupayakan perbaikan kinerja bisnis di tahun ini. Beberapa strategi mulai dipersiapkan antara lain fokus di pasar dalam negeri dan memasok kebutuhan masker.
Di semester pertama 2020, penjualan bersih RICY merosot cukup tajam. Hal ini diakui manajemen dan diharapkan seiring dengan pelonggaran dan pembukaan tempat-tempat perbelanjaan sekarang ini dapat menumbuhkan permintaan produk garmen.
"Untuk semester dua, kami harapkan ada perbaikan penjualan dengan sudah dibukanya modern store maupun pusat grosir tanah abang," ujar Tirta Heru Citra, Direktur RICY kepada Kontan.co.id, Senin (24/8). Meski demikian, ia enggan membeberkan proyeksi bisnisnya satu tahun ini.
Selain berjualan garmen, Ricky Putra Globalindo juga mendorong produk barunya yakni masker kain di pasaran. Porsi penjualan masker memang belum besar signifikansinya bagi total penjualan perusahaan, namun produksinya dan kualitasnya terus ditingkatkan seiring kebutuhan pasar saat ini.
Untuk masker saat ini, perseroan memproduksi sekitar 2 juta pieces per bulan dengan harga Rp 5.500 hingga Rp 7.500 per masker. Sejauh ini, Ricky Putra Globalindo belum ada rencana menambah kapasitas produksi atau mesin pabrikan garmennya.
Sebenarnya Ricky Putra Globalindo juga memiliki segmen pasar ekspor, dimana pada semester pertama tahun ini kontribusinya sekitar 18% dari total pendapatan bersih saat itu atau mencapai Rp 147,79 miliar. Penjualan ekspor tercatat hanya turun sekitar 7% di paruh pertama 2020 secara tahunan.
Tirta bilang, pasar ekspor cenderung stabil, namun sulit untuk mengembangkan porsinya. Lantaran sudah punya pelanggan tetap, sebagian besar berasal dari Jepang yang mana tiap tahun porsi penjualan ke negeri sakura tersebut hampir 95% dari total ekspor RICY.
Penjualan pakaian dalam di pasar lokal masih menjadi bisnis dominan perusahaan, dimana sampai kuartal kedua tahun ini porsinya mencapai 40% dari total pendapatan RICY. Mengutip data Topbrandaward, perusahaan membeberkan merek celana dalamnya GT Man mampu menguasai pangsa pasar sebesar 39% di segmennya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News