Reporter: Agustinus Beo Da Costa, Dityasa H Forddanta | Editor: Amailia Putri
AKARTA. Sungai Budi Group (SBG) melanjutkan ekspansi bisnis tahun ini. Melalui dua anak usaha, PT Budi Acid Jaya Tbk (BUDI) dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), perusahaan akan membangun sejumlah pabrik dan pembangkit listrik biogas.
Mawarti Wongso, Sekertaris Perusahan Budi Acid Jaya mengatakan, pihaknya akan menambah kapasitas pabrik pemanis buatan (sweetener) di Lampung sebesar 60.000 ton. Adapun, kapasitas produksi dari empat pabrik yang ada saat ini sebesar 200.000 ton per tahun.
"Nilai investasinya sekitar US$ 12 juta," ujar Marwati, Rabu (12.6). Di saat yang sama, BUDI tengah menyelesaikan pembangunan pabrik tapioka di Madiun, Jawa Timur.
Kapasitas pabrik yang akan segera beroperasi ini sebesar 36.000 ton per tahun. Dengan adanya tambahan kapasitas ini, maka kemampuan produksi tapioka BUDI akan menjadi 836.000 ton per tahun.
Selain itu, Budi Acin juga akan membangun tiga pembangkit listrik tenaga biogas. Kapasitas masing-masing pembangkit sebesar 1 mega watt (MW).
Rencananya, ketiga pembangkit tersebut akan dibangun di Lampung dan Solo. Pembangunan tiga power plant ini diperkirakan akan memakan biaya sekitar US$ 2,1 juta.
Hingga saat ini, perusahaan memiliki delapan pembangkit listrik bertenaga biogas. Seluruh pembangkit ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik-pabrik BUDI. Demi melancarkan rencana ekspansi ini, perusahaan telah menyiapkan dana sebesar Rp 186 miliar.
Selanjutnya, melalui TBLA, Sungai Budi Group akan membangun pabrik kelapa sawit (PKS), membangun pabrik gula, dan menambah luas tanam tebu.
Grup korporasi yang digawangi Widarto dan Santoso Winata ini telah menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp 670 miliar untuk merealisasikan rencana ekspansi tersebut.
Seiring dengan sejumlah agenda ekspansi itu, manajemen BUDI dan TBLA menargetkan, kinerja tahun ini akan tumbuh positif. BUDI menargetkan, pendapatan bisa tumbuh 10% menjadi Rp 2,5 triliun tahun ini.
Sedangkan, TBLA menargetkan bisa meraup penjualan hingga Rp 4 triliun tahun ini. Adapun, target laba bersih sekitar Rp 300 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News