Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
BANGKOK. Harga karet naik ke level yang paling tinggi dalam enam bulan ini seiring dengan makin tingginya curah hujan yang menggerojok sejumlah negara penghasil karet dan berpotensi menyusutkan suplai karet di pasar global. Karet di bursa Shanghai pun naik ke level yang paling tinggi setidaknya sejak tahun 2002. Padahal, pembelian karet dari China kian meningkat.
Kontrak yang paling aktif diperdagangkan di Tokyo Commodity Exchange pada hari ini naik 2,3% menjadi 335,7 yen per kilogram (US$4.100 per metrik ton), level yang paling tinggi sejak 16 April 2010, sebelum akhirnya stabil di level 335,2 yen. Harga kontrak karet di Shanghai naik 4,7% menjadi 30.705 yuan (US$ 4.602) per ton.
"Industri karet masih bullish seiring dengan buyer China yang meningkatkan pembelanjaannya setelah libur nasional dan persediaan masih ada di level rendah," kata Varut Rungkhum, Analis Agro Wealth Ltd. yang berbasis di Bangkok, Rabu (13/10).
China, konsumen karet alam terbesar di dunia, mengimpor 190.000 ton karet pada bulan September lalu, atau naik 19% dari bulan sebelumnya.
"Tingginya tingkat impor China mencerminkan bahwa permintaan terus meningkat," tukas Chaiwat Muenmee, Analis DS Futures Co. Menurutnya, persediaan karet di Jepang dan China yang rendah akan menyurung peningkatan harga.
Berdasarkan survei di 10 gudang karet di Shanghai, Shandong, Yunnan, Hainan dan Tianjin, persediaan karet di China naik 5.320 ton menjadi 36.900 ton. Namun persediaan tersebut masih 76% lebih rendah dari level tertingginya tahun ini yang menembus 151.832 ton pada 21 Januari 2010 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News