kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surya Internusa incar tol Trans Jawa


Senin, 30 Maret 2015 / 10:13 WIB
Surya Internusa incar tol Trans Jawa
ILUSTRASI. Kilang minyak mentah


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk terus menambah portofolio bisnis jalan tol. Melalui anak usahanya, PT Nusa Raya Cipta Tbk, perusahaan itu kembali berniat mengakuisisi salah satu ruas tol trans Jawa.

Kini Surya Semesta tengah mengikuti lelang pengambilalihan ruas jalan tol yang digelar oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kalau tak meleset, hasil lelang akan diumumkan akhir bulan ini, atau besok 31 Maret 2015.

Surya Semesta akan menempatkan Nusa Raya sebagai  penggarap konstruksi ruas tol tersebut. "Kami juga akan mengambil saham konsesi jalan tol dari perusahaan pemilik sebelumnya," kata Johanes Suryadjaja, Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Sayangnya, Surya Semesta masih merahasiakan bagian dari ruas tol trans Jawa yang sedang diincar. Perusahaan itu juga belum bersedia membeberkan rencana alokasi dana untuk mengakuisisi saham konsesi tol tersebut.

Manajemen perusahaan itu hanya memberikan gambaran bakal menggandeng mitra bisnis yang merupakan perusahaan swasta. Bersama mitra bisnis yang masih dirahasiakan identitasnya, Surya Semesta akan membikin perusahaan patungan. "Saya enggak berani bilang, ini masih pembicaraan," ujar Johanes.

Asal tau saja, saat ini pemerintah tengah menggelar lelang atas dua ruas tol yang menjadi bagian dari proyek trans Jawa. Keduanya adalah jalan tol Solo–Ngawi dan Ngawi–Kertosono.

Pemilik konsesi kedua ruas tol itu adalah PT Thiess Contractors Indonesia dan PT Ferino Putra. Di masing-masing ruas jalan tol itu, Thiess Contractors menggenggam 95% saham sedangkan Ferino Putra mendekap 5% saham.

Sejatinya berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), ruas jalan tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono harusnya mulai beroperasi mulai September hingga Desember 2014. Namun, hingga detik ini proses konstruksi belum juga dilakukan.

Jika benar kedua ruas itu yang diincar oleh Surya Semesta, berarti perusahaan berkode saham SSIA itu akan bersaing dengan PT Jasa Marga Tbk dan PT Waskita Karya Tbk. Dua perusahaan plat merah tersebut sudah lebih dahulu membentuk perusahaan patungan demi mengambil-alih saham di konsesi tol tersebut. Keduanya menyiapkan dana sekitar Rp 9 triliun.

Cikampek-Palimanan

Tak hanya mengincar ruas  jalan tol baru, Surya Semesta juga tengah menyelesaikan proses konstruksi ruas jalan tol Cikampek–Palimanan. Nusa Raya sebagai kontraktornya, menargetkan penyelesaian jalan tol sepanjang 116 km pada Juni 2015.

Saat ini, konstruksi proyek tol perdananya itu sudah hampir rampung. "Cikampek–Palimanan mudah-mudahan sebelum Lebaran sudah bisa dibuka oleh Menteri atau Presiden," harap Johanes.

Nusa Raya mendapatkan pekerjaan konstruksi ruas jalan tol Cikampek–Palimanan bersama PT Karabha Griya Mandiri. Di proyek itu, Nusa Raya berhak menggarap kontrak sekitar Rp 1,1 triliun dari total nilai pekerjaan yang mencapai RP 7,7 triliun.

Jalan tol Cikampek–Palimanan merupakan proyek dari konsorsium patungan Indonesia–Malaysia, yakni PT Utama Sedaya dan Plus Expressway.

Sepanjang tahun 2015 ini, Surya Semesta menargetkan Nusa Raya bisa mencetak pendapatan sekitar Rp 3,6 triliun dan laba bersih Rp 230 miliar. Surya Semesta berharap usaha konstruksi yang dilakoni Nusa Raya bisa menyumbang perolehan kontrak baru Rp 4,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×