Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten distributor produk sanitasi dan aksesoris rumah tangga, PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 40 miliar dari total capex yang dianggarkan tahun ini sebesar Rp 100 miliar.
"Per 30 Juni 2024 sudah terealisasi sekitar Rp 40 miliar (capex), ini untuk pembangunan gudang dan general maintenance," ungkap Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary PT Surya Pertiwi Tbk Irene Hamidjaja saat dihubungi Kontan, Rabu (9/10).
Mengenai target pendapatan dan laba bersih yang dipasang hingga akhir tahun 2024, SPTO enggan membuka lebih jauh.
Baca Juga: Siap Bersaing di Pasar Produk Kamar Mandi, Surya Pertiwi Luncurkan Zanru
Meski begitu, Irene menyatakan SPTO optimistis pihaknya semaksimal mungkin akan meningkatkan kinerja SPTO.
"Target, harusnya bisa lebih baik dari tahun lalu," tambahnya.
Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2023 lalu SPTO meraih pendapatan Rp 2,65 triliun, naik 4% dibandingkan pendapatan sepanjang 2022. Hal ini disokong dari kenaikan penjualan di sektor retail.
Sedangkan laba bersih sepanjang tahun 2023 adalah Rp 254,7 miliar atau naik 23,23% dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp 206,67 miliar.
Irene juga menambahkan bahwa pada paruh pertama tahun ini, SPTO mencatat kenaikan penjualan bersih. Data ini seiring dengan data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Indeks Kepercayaan Industri (IKI) per-September yang mencatat industri keramik termasuk keramik saniter yang mengalami peningkatan indeks atau dalam status ekspansi.
Baca Juga: Surya Pertiwi (SPTO) Tebar Dividen Tunai 60% dari Laba Bersih
"Data per-30 Juni 2024, net sales kami naik 11,4%. Untuk kuartal-3 dan sisa tahun ini seharusnya bisa mempertahankan kinerja yang cukup bagus ini," jelasnya.
Sebagai tambahan informasi, SPTO hingga kuartal II-2024 mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp 1,37 triliun atau meningkat 17,22% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang senilai Rp 1,23 triliun. Dengan laba bersih Rp 125,47 miliar atau meningkat 19,13% jika dibandingkan dengan laba di kuartal II-2023 yang senilai Rp 105,32 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News