Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 700 miliar di tahun ini. Rencananya, anggaran tersebut akan difokuskan untuk mengakuisisi lahan dan membangun infrastruktur dasar Subang Smartpolitan.
Erlin Budiman, Investor Relation Surya Semesta Internusa mengatakan, setelah mengembangkan kawasan industri Suryacipta City of Industry di Karawang, SSIA melalui anak usahanya PT Suryacipta Swadaya telah meluncurkan kawasan Subang Smartpolitan.
“Subang sudah launching tahun lalu di bulan November 2020. Kami yakin tahun ini akan ada marketing sales dari Subang dan sektor konstruksi serta perhotelan kami yang perkirakan akan lebih baik dari tahun 2020,” kata Erlin kepada Kontan.co.id, Minggu (7/2).
Erlin menyebutkan, perolehan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) tahun ini diproyeksikan akan lebih baik dibanding 2020. SSIA menargetkan marketing sales dari Karawang sebanyak 20 ha dengan harga US$ 125 per meter persegi serta Subang sebanyak 40 ha dengan harga US$ 100 per meter persegi.
Baca Juga: Ini 53 saham yang masuk daftar efek transaksi margin bulan Februari 2021
Sebagai gambaran, Erlin bilang, di tahun 2020 realisasi marketing sales sebanyak 5,6 ha atau senilai Rp 82 miliar. Pencapaian tersebut masih di bawah target yang ditetapkan yaitu 8,7 ha.
“Unit bisnis properti, yang sebagian besar merupakan kontribusi dari penjualan tanah kawasan industri, mengalami tantangan dengan keterlambatan dalam keputusan investasi karena kebijakan lockdown di beberapa negara dan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dikeluarkan pemerintah sejak April 202,” jelasnya.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2019, realisasi marketing sales tercatat sebanyak 16,7 ha atau senilai Rp 286 miliar. Jumlah tersebut didorong karena adanya permintaah lahan dari sektor data center mancanegara.
Pada di tahun ini, Erlin menyebutkan, SSIA telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 700 miliar. Dana tersebut berasal dari dana tunai SSIA dan pinjaman International Finance Corporation (IFC).
“Capex tahun ini berasal dari cash SSIA dan pinjaman IFC yang sudah di drawdown pada bulan September 2019 sebesar US$ 50 juta,” ujarnya.
Erlin menambahkan, selain untuk akuisisi lahan di Subang dengan target sekitar 150 ha di tahun ini, dana tersebut juga akan digunakan untuk renovasi hotel di Ungasan Bali. Adapun ketersediaan lahan yang dimiliki SSIA di Subang Smartpolitan saat ini telah mencapai 1.400 ha.
Selanjutnya: SSIA menyebut industri otomotif Jepang berpotensi masuk ke Subang Smartpolitan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News