kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SUV Menjadi Primadona di Pasar


Senin, 06 Agustus 2018 / 12:16 WIB
SUV Menjadi Primadona di Pasar
ILUSTRASI. DFSK GLORY 580


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendaraan segmen sport utility vehicle (SUV) kelas 1.500 cc bakal menjadi primadona baru di pasar otomotif Indonesia. Pasalnya, Wuling Motors dan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tengah melakukan kajian untuk memproduksi mobil tersebut di Tanah Air.

Saat kedua produsen itu masih melakukan proses studi, PT Honda Prospect Motor sudah mengeluarkan model terbarunya, yakni Honda HR-V di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Hal ini agaknya wajar, mengingat penyegaran model diperlukan saat penjualan stagnan.

Dari data Gaikindo, pada semester I-2018, tercatat penjualan HR-V 1.500 cc dari pabrikan ke diler atawa wholesales mencapai 15.339 unit. Jumlah itu menurun dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 19.094 unit.

Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT HPM menilai, Honda HR-V pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2014 dan langsung menjadi salah satu kontributor terbesar untuk penjualan selama tiga tahun terakhir.

Hingga saat ini, total penjualan Honda HR-V mencapai 139.228 unit. "Target penjualannya bisa sebanyak 2.000 unit per bulan," ungkap Jonfis, akhir pekan lalu.

Meski ada kompetitor baru asal Tiongkok seperti DFSK dan Wuling Motors, Jonfis mengaku tidak ada masalah. "Setahu saya konsumen yang datang pun tidak pernah membandingkan produk Honda dengan mobil Tiongkok," klaim Jonfis.

Tak gentar

Tak hanya Honda, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) juga tak gentar masuk kompetisi.

Imam Choeru Cahya, Head of Sales & Marketing Group PT MMKSI mengaku, pihaknya masih optimistis penjualan Pajero dan Outlander Sport di kelas SUV masih sanggup melawan pesaing. "Kami yakin masyarakat Indonesia sudah kritis dalam memilih kendaraan sesuai pilihan masing-masing," papar dia, Jumat (3/5).

Sementara itu Franz Wang, Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile menjelaskan, sebagai negara dengan tingkat ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi pasar otomotif besar.

"Kami masuk dengan menawarkan teknologi kendaraan yang baik, investasi manufaktur di Indonesia dan mempunyai layanan servis yang baik," kata Franz. Tahun ini, DFSK menargetkan penjualan 5.000 unit. "Tentu lewat model DFSK Supercab dan juga Glory 580," kata Franz.

Dian Asmahani, Brand Manager Wuling Motors menjelaskan, model Wuling SUV ini baru sebatas pengenalan ke konsumen dan belum dijual, bahkan belum ada nama resmi dari model yang dipamerkan di GIIAS 2018. Kini, Wuling Motors masih dalam studi soal harga jual dan penyesuaian fitur kendaraan untuk konsumen Indonesia. "Yang pasti model SUV ini akan diproduksi di Indonesia," kata Dian.

Selain itu, ada Suzuki Jimny generasi keempat yang diperkenalkan di GIIAS 2018. Mobil SUV legendaris itu direncanakan diproduksi di dalam negeri. Perkenalan kali ini sekaligus studi pasar dalam negeri.

"Pak Presiden Joko Widodo bilang ini mobil pertamanya dan bahkan sudah ada jenderal yang menanyakan kapan dijual. Tentu impian kami mobil ini bisa diproduksi di Indonesia," ungkap Subronto Laras, Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses International Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×