kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tantang Android, Nokia akan merilis ponsel murah


Jumat, 09 Maret 2012 / 11:19 WIB
Tantang Android, Nokia akan merilis ponsel murah
ILUSTRASI. Pemerintah tengah serius bernegosiasi dengan sejumlah produsen otomotif Jepang untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.


Reporter: Asnil Bambani Amri, Reuters | Editor: Asnil Amri

FINLANDIA. Perusahaan ponsel asal Finlandia, Nokia menyadari bisnisnya tertinggal jauh dari kompetitornya, ponsel berbasis Google dengan Android-nya dan Apple dengan iPhone.

Agar tak tertinggal lebih jauh lagi, Nokia akan menggunakan jurus baru yaitu merilis ponsel baru berbasis Windows dengan harga murah. Rencana bisnis ini tertuang dalam laporan tahunan Nokia yang dirilis Kamis, (8/3). "Kami memperkenalkan tahun 2012 ini juga," kata pernyataan resmi dari Nokia.

Ponsel berbasis Windows ini, akan menyasar segmen kelas menengah yang memiliki pangsa pasar yang terbesar. Dengan begitu, produk Nokia berbasis Windows ini akan berhadapan langsung dengan pasar ponsel Android.

Beberapa tahun terakhir, ponsel dengan sistem operasi Android telah mengambil alih pasar ponsel cerdas dunia. Pada kuartal terakhir 2011, lebih dari 50% persen pengguna ponsel cerdas memakai sistem operasi Android.

Untuk menghadapi dominasi Android tersebut, Nokia sejak tahun lalu memutuskan memakai sistem operasi Windows Phone. Namun sayang, karena harganya yang masih terbilang mahal, produk Nokia berbasis Windows itu tak sesuai dengan harapan konsumen.

Pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2012 yang diselenggarakan bulan lalu, Nokia sudah memperkenalkan model ponsel cerdas Lumia 610, sebuah ponsel termurah dengan sistem operasi Windows. Produk ini dibanderol seharga US$ 250, belum termasuk pajak dan subsidi operator.

Untuk mengembangkan bisnis ponsel tahun ini, Nokia sudah menganggarkan kenaikan belanja modal menjadi 650 juta euro dari 597 juta di tahun 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×