kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tantangan bagi industri makanan dan minuman di tahun ini


Senin, 14 Januari 2019 / 16:47 WIB
Tantangan bagi industri makanan dan minuman di tahun ini


Reporter: Lita Febriani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri makanan dan minuman (Mamin) tahun diperkirakan akan tumbuh stagnan sama dengan tahun lalu. Pengaruh dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menjadikan pendorong utama faktor pertumbuhan beberapa tahun kebelakang.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi Lukman mengatakan selain dollar AS, persoalan Upah Minumum Provinsi (UMP) juga berpengaruh terhadap pertumbuhan industri Mamin tahun ini. "Ada kenaikan UMP," terang Adhi kepada Kontan.co.id, Senin (14/1).

Selain itu, kenaikan BBM subsidi yang direncanakan pemerintah menurut Gapmmi akan mempengaruhi industri Mamin. Padahal, transportasi pendistribusian barang menggunakan BBM subsidi.

"Ini kalau BBM subsidi dikurangi atau dihapus tentunya berpengruh terhadap penjualan logisitik kan. Berarti apakah ini logistik atau transportasi atau distribusi akan naik atau tidak inikan menunggu dari sektor transportasi," tambah Adhi.

Adhi memperkirakan, industri makanan dan minuman di tahun politik ini akan mengalami pertumbuhan sekitar 8% sampai 9% atau stagnan. Produk minuman, snack dan biskuit nantinya akan mendominasi saat kampanye.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×