kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45869,05   7,39   0.86%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target Produksi Minyak 1 Juta Barel pada 2030 Optimistis Tercapai


Jumat, 15 Maret 2024 / 07:00 WIB
Target Produksi Minyak 1 Juta Barel pada 2030 Optimistis Tercapai
ILUSTRASI. Kementerian ESDM tetao optimis mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari pada 2030. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian ESDM tetao optimis mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan gas ditargetkan mencapai 12 miliar kaki kubik per hari (mmscfd) pada 2030 di tengah kritik yang dilontarkan Komisi VII DPR RI.

Anggota Komisi VII DPR mengusulkan agar SKK Migas tak lagi memasang target 1 juta bph pada 2020 lantaran target itu kenyataannya sulit tercapai dan diharapkan mematok target yang lebih realistis.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menyatakan pihaknya masih optimis target tersebut bisa dicapai apabila sumur migas non konvensional yang ada di Wilayah Kerja (WK) Rokan dapat berproduksi.

Baca Juga: SKK Migas Akan Evaluasi Target Produksi Minyak 1 Juta Barel pada 2030

"Menurut kami bisa saja tercapai dengan sumur Rokan yang bisa berproduksi. Kami menaruh harapan yang cukup besar di sumur migas non konvensional (MNK) dan Enhanced Oil Recovery (EOR), jika berhasil keduanya akan menyumbang kontribusi besar untuk produksi minyak," kata Tutuka saat ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (14/3).

Ia menerangkan, keberhasilan produksi MNK bergantung pada kegiatan pengeboran di dua sumur yang ada pada WK Rokan. Selai  itu, keberhasilan penerapan teknologi EOR juga bisa berkontribusi untuk peningkatan produksi minyak Indonesia.

Lebih lanjut, Tutuka menilai keberhasilan EOR dengan CO2 lantaran paling banyak yang diproduksi adalah gas dan di lapangan banyak mengandung CO2 sehingga akan diambil dan diijeksi ke bawah bisa sebagai CCS dan CCUS.

Baca Juga: SKK Migas Targetkan 33 Proyek Migas Onstream hingga Tahun 2027

"CCUS dalam hal ini menjadi CO2 ke hidrokarbon seperti minyak, berarti EOR yang dihasilkan dari CO2, kalau itu berhasil saya kira kita masih bisa [capai target produksi]," ungkap Tutuka.

Sebelumnya, menurut catatan KONTAN, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan mengevaluasi target produksi lifting migas sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan gas ditargetkan mencapai 12 miliar kaki kubik per hari (mmscfd) pada 2030.

Pasalnya, SKK Migas telah melakukan kajian bersama sejumlah ahli dengan kemungkinan target produksi bakal molor hingga tiga tahun dari target awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×