kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tata Motors bidik ranking 10 besar di Indonesia


Rabu, 12 Maret 2014 / 14:50 WIB
Tata Motors bidik ranking 10 besar di Indonesia
ILUSTRASI. Selama sepekan terakhir, kurs rupiah lunglai karena rencana The Fed menaikkan suku bunga /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/02/2022.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

PT Tata Motors Indonesia (TMI) punya ambisi besar berhasil masuk dalam peringkat 10 besar pasar mobil nasional dalam 5 tahun mendatang. Sejak dua tahun hadir di Indonesia, merek kebanggaan bangsa India ini sudah berhasil masuk peringkat 20 besar dari total 39 merek keanggotaan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

"Tujuan kami satu, memperbesar kehadiran merek Tata di benak masyarakat Indonesia, kami tidak bicara target angka penjualan," jelas Biswadev Sengupta, Presiden Direktur TMI di Kantor Pusat, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (11/3).

Kegiatan transaksi TMI mulai bergulir sejak November 2013 sampai Februari 2014 sudah mencatatkan 180 unit penjualan, menduduki peringkat ke 20 penjualan nasional. Sampai akhir tahun, Tata Motors berharap bisa setidaknya memperbaiki peringkat penjualan ke posisi 16 besar tahun ini.

Diskon

Menyangkut soal maraknya aksi diskon yang terjadi di pasar mobil, Biswadev mengatakan, hal itu sangat wajar terjadi dalam bisnis jual beli. Karena dasarnya ada pada hukum permintaan dan penjualan. TMI tidak menyatakan secara spesifik juga ikut banting harga untuk bersaing di pasar.

"Kalau kami lebih menawarkan skema penjualan khusus bagi konsumen. Kondisi diskon ini sifatnya sementara, ke depan Indonesia akan jadi pasar otomotif yang terbesar," beber Biswadev. Bicara soal stok unit, TMI mengaku sudah menyetok produk cukup banyak dengan level ketersediaan sampai 2,5 bulan.

"Semua produk kami masih diimpor utuh (CBU) dari India, jadi jumlah ini masih wajar. Tapi, stok bukan masalah bagi kami saat ini, lebih penting memperbesar kehadiran Tata di Indonesia," tukas Biswadev.

Bicara pabrik, orang nomor satu Tata di Indonesia ini, mengaku butuh waktu sampai akhir tahun hingga akhirnya menentukan kapan pembangunan pabrik mungkin dilakukan. "Faktor utama bisnis otomotif adalah kualitas purna jual yang kuat, ini jadi fokus utama kami dulu. Baru, setelah itu bicara pabrik," tutup Biswadev. (Agung Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×