kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tawaran Kemitraan Mie Yamie


Jumat, 26 Maret 2010 / 10:44 WIB


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Test Test

JAKARTA. Usaha di sektor makanan sudah begitu jamak di masyarakat. Mulai dari usaha skala besar dengan membuka restoran mewah di hotel-hotel hingga usaha skala kecil yang berdagang di gerobak sederhana marak bermunculan belakangan ini. Sebab, banyak orang percaya sektor usaha ini permintaannya tak akan surut.

Itulah yang mendasari Risky Desanto memutuskan untuk berkiprah di bisnis ini. Ia menjalankan usaha mie ayam bernama Mie Yamie sejak oktober 2009 silam dengan membuka gerai sendiri di Jakarta.

Paket investasinya sebesar Rp 20 juta. Dari situ, mitra sudah bisa langsung menjalankan usahanya tanpa harus menyewa tempat berjualan. "Karena sistem berjualannya keliling menggunakan gerobak bersepeda," katanya.

Gerobak sepeda Mie Yamie dilengkapi dengan kotak pendingin untuk menyimpan minuman ringan. Dengan begitu, konsumen Mie Yamie bisa langsung menikmati minuman setelah makan mie ayam.

Dengan paket investasi sebesar Rp 20 juta mitra akan mendapatkan fasilitas satu unit gerobak, perlengkapan gerobak, brosur, bahan baku awal dan pelatihan karyawan. Selain itu mitra juga akan selalu didampingi secara manajemen selama kerjasama berlangsung.

Risky tidak memberlakukan sistem biaya royalti kepada mitra. Namun, ia menarik biaya Rp 4 juta per tahun yang ia istilahkan sebagai biaya lisensi. Selain itu, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×