kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekan impor, ini empat program utama Kementerian Perindustrian


Kamis, 11 Februari 2021 / 06:45 WIB
Tekan impor, ini empat program utama Kementerian Perindustrian


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian mengejar substitusi impor senilai Rp 152,83 triliun di tahun 2022. Angka tersebut setara dengan atau setara dengan 35% potensi impor di tahun 2019 yang mencapai Rp 434 triliun.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Kemenperin ingin menekan impor melalui substitusi impor dan peningkatan utilisasi sektor industri. Upaya ini akan diakselerasi melalui empat program utama yang telah disiapkan oleh Kemenperin.

“Yaitu program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), kebijakan harga gas, program hilirisasi mineral, serta program Bangga Buatan Indonesia,” kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id.

Menurut Agus, implementasi program P3DN dapat memberikan kesempatan kepada industri-industri di Indonesia untuk tumbuh. Sejak Timnas P3DN diluncurkan pada tahun 2018, Kemenperin telah mengeluarkan sertifikat TKDN untuk lebih dari 10.000 produk. 

Baca Juga: Kejar optimalisasi penggunaan anggaran pagu, ini program prioritas Kemenperin

“Ke depannya akan kami akselerasi lagi,” ujar Agus.

Menyoal kebijakan harga gas, Kemenperin menargetkan bisa terus meningkatkan jangkauan program. Program kebijakan penurunan harga gas juga diharapkan bisa menyasar semua sektor penerima kelak.

Pada tahun 2020 sudah terdapat 176 perusahaan dari tujuh sektor yang telah mendapat fasilitas penurunan harga gas. Dilihat dari jangkauannya, penerapan harga gas di Jawa bagian Barat diklaim sudah mencapai 100%. Sementara itu, implementasi fasilitas penurunan harga gas di Jawa bagian Timur diklaim telah mencapai 82% dari target penerima, sedangkan wilayah Sumatra baru sekitar 20%-30%.

Di sisi lain, upaya hilirisasi industri juga ditempuh lewat pengembangan industri smelter yang antara lain meliputi pemurnian nikel, nikel kobalt, aluminium, tembaga dan besi baja. Berdasarkan catatan Agus, saat ini secara total sudah terdapat 30 smelter yang beroperasi Selain itu, terdapat pula 20 smelter yang sedang dalam tahap konstruksi dan 9 smelter yang sedang dalam tahap studi kelayakan. 

Untuk program  Bangga Buatan Indonesia, Kemenperin rencananya bakal terlibat aktif dalam program yang diyakini  menciptakan nilai tambah bagi pelaku IKM tersebut pada tahun ini.  Pada Mei 2021 nanti misalnya, Kemenperin akan meluncurkan Festival Joglosemar yang akan menampilkan IKM terbaik dari daerah Joglosemar. Acara tersebut akan diisi dengan webinar bimbingan teknis dan teknologi serta pelatihan bagi IKM.

Selanjutnya: Kemenperin tegaskan akan jaga pasokan kebutuhan garam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×