Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sharp Electronics Indonesia mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang telah lolos uji dalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) melalui udara pertama di dunia.
“Ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia," ungkap Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia dalam acara Sharp Plasmacluster Webinar 2020 secara virtual, Selasa (22/9).
Hiromasa Okajima - SAS Global Plasmacluster Equipment Product Planning Division General Manager mengatakan ke depannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian. "Sharp akan terus memverifikasi berbagai aplikasi teknologi Plasmacluster guna menunjukkan keefektifan Ion Plasmacluster bagi kesehatan masyarakat dunia," jelasnya.
Okajima memaparkan Sharp Corporation bersama dengan Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Institute of Tropical Medicine, Universitas Nagasaki, Professor Asuka Nanbo (anggota Dewan Perkumpulan Virologi Jepang) Universitas Nagasaki, dan Profesor Hironori Yoshiyama dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane (juga anggota Dewan institusi yang dihormati secara internasional dalam penelitian penyakit menular di Jepang untuk pertama kalinya di dunia melakukan penelitian virus corona baru (SARS-CoV-2) melalui perangkat uji virus yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacluster dari Sharp.
Baca Juga: Impor pendingin ruangan masih marak, ini pendapat pelaku industri AC
Dalam penelitian ini virus corona baru (SARS-CoV-2) yang melayang di udara disinari oleh ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik, hasilnya menunjukan bahwa titer infeksi virus dapat berkurang lebih dari 90%.
Sedikit menengok ke belakang, pada tahun 2004, Sharp sudah membuktikan keefektifan dari teknologi Plasmacluster terhadap virus corona yang menyebar melalui kucing, anggota keluarga Coronaviridae. Pada tahun berikutnya, di tahun 2005, Sharp kembali membuktikan keefektifannya terhadap virus asli SARS coronavirus yang menyebabkan wabah (2002-2003) dan secara genetik mirip dengan novel coronavirus (SARS-CoV-2). Dan di tahun 2020 Sharp kembali melakukan tes dan hasilnya Ion Plasmacluster yang dimilikinya juga efektif melawan "virus korona baru" (SARS-CoV-2) yang mengambang di udara.
Dr. Jiro Yasuda, Profesor, Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Universitas Nagasaki selaku kepala dalam penelitian ini menyatakan penggunaan disinfektan seperti alkohol dan deterjen (surfaktan) sangat efektif untuk penanggulangan virus yang melekat (adhesive).
"Namun belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol (mikrodroplet) selain memakai masker. Lewat penelitian ini dapat dipastikan jika teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus corona jenis baru yang tersuspensi di udara," jelasnya.
Oleh karenanya dapat diharapkan menurunkan resiko terinfeksi virus tidak hanya di rumah, perkantoran, kendaraan, tetapi juga di ruang fisik seperti institusi medis.
Selanjutnya: Selama pandemi, penjualan air purifier Sharp Electronics Indonesia naik 5 kali lipat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News