kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Telkom Gandeng Alcatel dan NEC


Selasa, 16 Juli 2013 / 07:00 WIB
Telkom Gandeng Alcatel dan NEC
ILUSTRASI. Telkomsel memiliki layanan Paket Darurat yang bisa diaktifkan dan dibayar nanti ketika sudah mengisi pulsa.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menggandeng Alcatel-Lucent untuk membangun teknologi serat optik (fiber optic) di wilayah timur Indonesia. Adapun panjang dari serat optik yang akan dibangun adalah 3.000 kilometer (km).

Rizkan Chandra, Direktur Jaringan dan Solusi PT Telekomunikasi Indonesia mengatakan, kerjasama dengan Alcatel ini adalah dalam rangka pembangunan kabel fiber optik untuk proyek Palapa Ring Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). "Alcatel akan mengerjakan pembangunan untuk wilayah Manado sampai Papua Barat," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Senin (15/7).

Solusi jaringan, lanjut dia, juga akan dikelola oleh sistem manajemen bawah laut end-to-end Alcatel-Lucent. Tidak hanya itu, berdasar kesepakatan kontrak kerjasama, Alcatel akan bertanggung jawab atas manajemen proyek, rancang sistem, operasi laut, dan pengawasan proyek. Pengembangan jaringan serat opitik ini akan mendukung kecepatan data sebesar 100 gigabit per detik.

Sementara itu, kapasitas tertinggi yang dihasilkan bisa mencapai 16 terabit per detik. Fasilitas ini mendorong konektivitas secara signifikan dan meningkatkan ketersediaan layanan broadband di pulau-pulau tersebut.

Sistem ini juga akan membuka jalan bagi aplikasi-aplikasi baru seperti aplikasi e-turism. Panjang total serat optik untuk proyek SMPCS ini mencapai 5.000 km.

Selain Alcatel, Telkom juga menggandeng NEC. Serat optik sepanjang 2.000 km yang terbentang sepanjang Papua Barat digarap oleh NEC. Sekedar mengingatkan, Mei 2013 lalu, Telkom mulai lakukan groundbreaking untuk pembangunan Maluku Cable System (MCS).

MCS merupakan bagian dari program pembangunan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System. Ditargetkan, pembangunan fasilitas ini bisa selesai pada tahun 2015.

MCPS ini memiliki tiga jalur utama. Jalur satu meliputi Manado, Ambon, Fakfak, dan Timika. Jalur dua melewati Manado, Sorong, Biak, dan Jayapura. Sedangkan jalur tiga mencakup Ambon dan Kendari.

Berdasarkan desain jaringan, ada 13 daerah yang akan dilalui. Mereka adalah Jailolo, Ternate, Labuha, Sorong, Mangole, Sanana, Namlea, Masohi, Banda Neira, Bula, Manokwari, Sarmi, dan Kaimana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×