kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Telkom Gandeng Intel Indonesia Corporation


Jumat, 10 Mei 2013 / 07:10 WIB
Telkom Gandeng Intel Indonesia Corporation
ILUSTRASI. Bahaya begadang ada beragam dan Anda perlu mewaspadainya.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menggandeng Intel Indonesia Corporation untuk meningkatkan pasar broadband-nya. BUMN halo-halo itu berharap, jumlah pelanggan layanan internetnya di tahun ini bisa meningkat hingga dua kali lipat daripada angka tahun lalu.

Arif Yahya, Direktur Utama Telkom, mengatakan, melalui kerjasama tersebut, Telkom dapat menjual kartu speedy dengan harga murah. Jadi, di setiap produk baru yang menggunakan produk intel, mulai notebook, tablet, laptop, komputer, ultrabook, hingga ponsel pintar, sudah tersedia kartu Speedy. Pelanggan tinggal melakukan aktivasi secara gratis.

"Dengan begitu, penetrasi speedy kami bisa mencapai 10% pada 2015, sekarang masih 2,5%," kata dia, Rabu (8/5). Targetnya, lanjut Arif, pada 2015 mendatang, jumlah pelanggan broadband emiten berkode TLKM ini bisa mencapai 20 juta pelanggan. Sedangkan tahun ini, ia menargetkan pelanggan Speedy mampu menembus lima juta pengguna.

Jumlah tersebut naik lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan dengan angka per tahun lalu yang hanya 2,34 juta pelanggan. Adapun hingga kuartal I-2013, jumlah pengguna Speedy Telkom sekitar 2,65 juta. Angka ini tumbuh 40,95% year-on-year (yoy) yaitu dari 1,88 juta pelanggan.

Hal itu mendorong pertumbuhan pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika TLKM dari Rp 6,11 triliun menjadi Rp 7,34 triliun. Kontribusi segmen bisnis ini juga meningkat dari 34,34% di kuartal I-2012 menjadi 37,56%. Pendapatan TLKM sepanjang Januari-Maret 2013 naik 9,83% menjadi Rp 19,54 triliun. Pendapatan dari telepon masih mendominasi, yakni sebesar Rp 10,07 triliun.

Di tahun ular air ini, manajemen Telkom menargetkan bisa membukukan kenaikan pendapatan hingga 8% yoy. Berarti, tahun ini, diharapkan pendapatan TLKM bisa mencapai Rp 21,1 triliun.

Sukardi Silalahi, Direktur Konsumer Telkom menambahkan, selain menggandeng mitra penyedia perangkat teknologi informasi (TI), perusahaan juga akan membangun infrastruktur penunjang utama (backbone) serat fiber (fiber optic).

"Selajutnya membangun satu juta jaringan wifi hingga 2015 di area publik, seperti sekolah, rumah sakit, taman kota," jelas dia. Dengan adanya backbone fiber optic, kecepatan akses internet TLKM diklaim bisa menyentuh 100 megabyte per second (Mbps).

Hingga kini, TLKM baru membangun 45.000 titik akses nirkabel dengan kecepatan akses 20 Mbps. "Pelanggan tak perlu takut akses lelet karena kami berkomitmen membangun backbone," imbuh Sukardi.

Seperti diketahui, selain di dalam negeri, TLKM tengah rajin melakukan ekspansi secara global. Telkom berambisi bisa melebarkan sayap bisnisnya hingga ke sepuluh negara. Emiten telekomunikasi ini sudah berhasil masuk ke Hong Kong, Timor Leste, Singapura, Australia, dan Malaysia.
Selanjutnya, manajemen Telkom berharap bisa menancapkan kuku bisnis di lima negara lainnya, yaitu Myanmar, Arab Saudi, Qatar, Korea Selatan, dan Taiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×